Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Bikin Dolar Loyo, Investor Soroti Rencana Tarif Impor Baru di AS

Trump Bikin Dolar Loyo, Investor Soroti Rencana Tarif Impor Baru di AS Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) mencatatkan koreksi dalam perdagangan di Kamis (20/2). Investor tengah menyoroti ancaman terbaru soal kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Dilansir dari Reuters, Jumat (21/2), Indeks Dolar (DXY) turun 0,4% ke level 106,79. Mata uang ini diperkirakan akan menutup pekan ini hampir datar setelah mencatat penurunan hampir 1,2%.

Baca Juga: Pengaruhi Suku Bunga, Respons The Fed Soal Kebijakan Tarif Impor Trump

Analis Mata Uang Commerzbank, Michael Pfister mengatakan bahwa pasar tengah menyoroti sinyal kebijakan tarif baru yang semakin menggaung dari AS.

Trump baru-baru ini mengatakan bahwa ia akan mengumumkan tarif baru dalam sebulan ke depan atau lebih cepat. Ia juga akan menambahkan kayu dan produk hutan ke dalam daftar tarif yang telah diumumkan sebelumnya.

Meski demikian, Pfister mengatakan bahwa pelemahan dolar kali ini tidak sebesar ketika Trump pertama kali mengumumkan rencana tarif untuk Meksiko dan Kanada pada Januari lalu.

"Kami melihat sedikit pelemahan dolar, tetapi tidak sebanding dengan pergerakan sebelumnya," ujarnya.

Pernyataan Trump yang membuka pintu negosiasi antara AS dan China terkait dengan kesepakatan dagang baru juga menjadi sorotan para pelaku pasar.

Trump juga menyebutkan bahwa ia mengharapkan Presiden China Xi Jinping untuk mengunjungi AS, meskipun tanpa menyebutkan waktu yang pasti.

"Di mana kita melihat dampak terbesar adalah pada dolar Australia dan Selandia Baru, yang memiliki banyak eksposur terhadap perdagangan dengan China," kata Pfister.

Baca Juga: Tetiba Jadi Kompak, Sinyal Xi Jinping Bekingi Industri China Hadapi Tarif Impor AS

Pasar juga tengah mengamati perkembangan geopolitik setelah Trump menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebagai seorang diktator. Hal tersebut dikhawatirkan memperdalam ketegangan antara kedua pemimpin yang telah memicu kekhawatiran dalam kalangan pejabat di Eropa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: