Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berani Keluar Harvard, Ini Cerita Ferry Unardi Sukses Bangun Traveloka

Berani Keluar Harvard, Ini Cerita Ferry Unardi Sukses Bangun Traveloka Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ferry Unardi adalah sosok di balik lahirnya Traveloka, sebuah platform pemesanan hotel dan tiket pesawat yang kini menjadi salah satu unicorn teknologi di Asia Tenggara. 

Lahir di Padang pada 16 Januari 1988, Ferry menempuh pendidikan S1 di Purdue University, Amerika Serikat. Di kampus tersebut, Ferry mengambil jurusan Computer Science and Engineering. Setelah lulus, ia sempat bekerja sebagai software engineer di Microsoft, Seattle, selama tiga tahun.

Namun, rasa tidak nyaman membuatnya mengambil keputusan keluar untuk mencari pengalaman baru. Ia pun pergi ke China. Namun, dalam “pengembaraannya” itu, Ferry justru menyadari bahwa ada keahlian yang seharusnya dia miliki, sehingga akhirnya memutuskan untuk melanjutkan studi S2 di Harvard University. 

Tak disangka, keputusannya untuk melanjutkan kuliah ke Harvard justru membuka ide untuk mendirikan bisnis. Momen itu terjadi ketika ia mengalami kesulitan dalam memesan tiket pesawat untuk pulang. 

Dari momen tersebut, Ferry memiliki ide untuk menciptakan solusi pemesanan tiket secara online. Menurutnya, hal ini akan sangat membantu kehidupan sehari-hari. Yakin pada peluang besar dalam bisnis ini, Ferry memilih untuk meninggalkan studinya setelah satu semester untuk mengembangkan Traveloka bersama dua sahabatnya, Darianto dan Albert Zhan. 

Baca Juga: Cerita Salim Group Sukses Bangun PT Indocement Bersama 'Gang of Four' hingga Lepas ke HeidelbergCement AG

Pada 29 Februari 2012, Traveloka resmi didirikan dengan modal tiga laptop dan sebuah apartemen di Jakarta sebagai kantor pertama mereka. Dalam keberlanjutannya, Ferry melihat bahwa ternyata masyarakat juga tertarik untuk memesan tiket secara langsung melalui platform tersebut. Maka, setahun kemudian, Traveloka pun berevolusi menjadi situs pemesanan tiket pesawat.

Dalam membangun identitas perusahaannya, Ferry dan Albert memilih logo burung Godwit, yang terkenal mampu terbang ribuan kilometer tanpa berhenti. Logo ini menggambarkan semangat Traveloka untuk terus berkembang dan memberikan kemudahan bagi para pelanggannya di seluruh dunia.

Pada awal berdirinya, Traveloka hanya memiliki delapan karyawan yang terbagi dalam beberapa divisi, seperti keuangan, operasional, dan pemasaran. Pada 2019, perusahaan ini telah berkembang pesat dengan lebih dari 2.500 karyawan dari berbagai negara, termasuk Eropa dan Amerika. Sementara pada tahun ini, jumlah karyawan Traveloka diperkirakan lebih dari 3000 orang.

Dari jumlah karyawan yang berkembang, uniknya Traveloka juga menerapkan kebijakan inklusivitas dan keberagaman. Mereka memberlakukan kebijakan rasio karyawan pria dan wanita sebesar 60:40, serta menciptakan lingkungan kerja yang suportif bagi semua karyawan untuk berkembang.

Seiring waktu, Traveloka terus berinovasi, terutama selama pandemi, dengan menghadirkan berbagai fitur baru seperti Traveloka Eats Delivery, Traveloka Clean Partners, Traveloka Lifestyle, Tes Covid-19, Traveloka PayLater Virtual Number, dan berbagai layanan lainnya. 

Baca Juga: Kisah Sukses Bambang Sutantio Membangun Cimory Group, Kini Punya Produk Yogurt hingga Telur Cair

Tidak hanya fokus pada perjalanan, Traveloka kini telah bertransformasi menjadi lifestyle superapp di Asia Tenggara dengan lebih dari 20 produk dan layanan yang terbagi dalam tiga pilar utama, yaitu Perjalanan (Travel), Layanan Lokal (Local Services), dan Layanan Keuangan (Financial Services).

Ekspansi bisnis Traveloka tidak hanya terbatas di Indonesia. Sejak 2015, perusahaan ini telah merambah ke berbagai negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand, Singapura, Malaysia, dan Filipina. 

Pada 2017, Traveloka resmi menyandang gelar sebagai unicorn dengan valuasi mencapai USD 3 miliar. Kesuksesan ini juga berimbas pada kekayaan Ferry Unardi yang mencapai Rp 2,09 triliun pada tahun tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: