Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Bursa Eropa Dihadapkan Isu Perang Dagang Melawan Amerika Serikat

Pasar Bursa Eropa Dihadapkan Isu Perang Dagang Melawan Amerika Serikat Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Eropa mengalami pelemahan yang signifikan dalam perdagangan di Kamis (28/2). Pasar waspada terhadap data perekonomian terbaru hingga tertekan oleh ancaman kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari CNBC International, Jumat (28/2), Stoxx 600 turun 0,46% ke 557,11. Penurunan ini menyusul sektor otomotif yang anjlok gegara ancaman kebijakan tarif untuk Uni Eropa. 

Baca Juga: Merasa Ditipu, Trump Berikan Sinyal Tak Akan Beri Keringanan Soal Tarif ke Uni Eropa

Presiden AS, Donald Trump baru-baru ini mengatakan dirinya akan menerapkan tarif sebesar 25% untuk Uni Eropa. Kebijakan tersebut juga memiliki indikasi tak akan memiliki penangguhan seperti yang diterapkan ke Meksiko dan Kanada.

"Tarifnya akan menjadi 25% secara umum, dan itu akan berlaku untuk mobil dan semua hal lainnya," tegas dari Trump.

Industri otomotif menjadi sektor yang paling terdampak dari kebijakan ini menyusul tren penurunan penjualan mobil penumpang secara tahunan yang hanya mencapai 2,6% di Eropa.

Adapun Uni Eropa menegaskan pihaknya akan bereaksi dengan tegas dan segera terhadap hambatan yang tidak adil terhadap perdagangan bebas dan adil, termasuk ketika tarif digunakan untuk menantang kebijakan yang sah dan non-diskriminatif.

Di sisi lain, pasar juga menantikan pertemuan besar dari Bank Sentral Eropa (ECB). Pasar saat ini memperhitungkan kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin serta dua kali pemotongan tambahan hingga September 2025.

Baca Juga: Persiapkan Tarif, Donald Trump Bunyikan Genderang Perang Dagang ke Uni Eropa

Namun, perdebatan terkait dengan inflasi sedikit mengaburkan kejelasan terkait dengan arah pemangkasan suku bunga. Bank sentral diprediksi tengah menghadapi dilema antara mendukung pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas harga sebelum menentukan arah kebijakan moneter dari Eropa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: