Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wih! Emiten Susu Ultra (ULTJ) Raup Cuan Rp8,87 Triliun dari Penjualan di 2024

Wih! Emiten Susu Ultra (ULTJ) Raup Cuan Rp8,87 Triliun dari Penjualan di 2024 Kredit Foto: Instagram/Ultra Milk
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) mencatatkan peningkatan penjualan sepanjang tahun 2024. Dalam laporan keuangan yang dirilis, penjualan ULTJ tumbuh 6,88% year on year menjadi Rp8,87 triliun, dibandingkan dengan Rp8,30 triliun pada tahun 2023.

Penjualan ULTJ masih didominasi oleh pasar domestik dengan penjualan lokal mencapai Rp9,86 triliun. Dari angka tersebut, Rp9,79 triliun berasal dari minuman, sementara Rp70,92 miliar berasal dari makanan. Sementara itu, penjualan ekspor hanya menyumbang Rp19,04 miliarnyang terdiri atas Rp12,83 miliar dari minuman dan Rp6,20 miliar dari makanan.

Baca Juga: Duh! Ini Penyebab Laba Bersih Mayora Indah (MYOR) Merosot Meski Penjualan Naik Signifikan

Seiring dengan meningkatnya pendapatan, beban pokok penjualan ikut naik menjadi Rp5,85 triliun, dibandingkan Rp5,61 triliun pada tahun sebelumnya. Beban lainnya juga mengalami kenaikan, di antaranya beban penjualan yang melonjak menjadi Rp1,34 triliun, dari Rp982,83 miliar pada 2023. Beban administrasi dan umum juga naik menjadi Rp275,43 miliar, dibandingkan Rp252,66 miliar pada tahun sebelumnya.

Meskipun ada tekanan pada aspek beban, laba bruto ULTJ tetap tumbuh menjadi Rp3,02 triliun dari sebelumnya Rp2,69 triliun pada 2023. Namun, laba usaha mengalami sedikit penurunan menjadi Rp1,44 triliun, dibandingkan Rp1,47 triliun pada tahun sebelumnya.

Laba bersih ULTJ juga mengalami koreksi tipis menjadi Rp1,13 triliun, dari Rp1,16 triliun pada 2023. Hal ini turut berdampak pada laba per saham dasar yang turun menjadi Rp109, dari sebelumnya Rp112.

Baca Juga: Penjualan Mobil Tahun ini Menyusut Dibanding Tahun 2024, 'Ubur-Ubur Ikan Lele', Ekonomi Lesu Le?

Dari sisi neraca keuangan, aset ULTJ per 31 Desember 2024 meningkat menjadi Rp8,46 triliun, dibandingkan Rp7,52 triliun pada akhir 2023. Aset tersebut terdiri dari aset lancar senilai Rp4,86 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp3,59 triliun.

Liabilitas juga membengkak menjadi Rp1,03 triliun, dari Rp836,98 miliar pada tahun sebelumnya. Sementara itu, ekuitas ULTJ tumbuh menjadi Rp7,42 triliun, naik dari Rp6,68 triliun di tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan, meskipun laba bersih sedikit tergerus, pertumbuhan penjualan dan peningkatan total aset menunjukkan bahwa bisnis ULTJ masih berada dalam jalur yang positif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: