Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ramai Ditinggalkan Investor, Wall Street Panik Menyusul Kejutan dari Trump

Ramai Ditinggalkan Investor, Wall Street Panik Menyusul Kejutan dari Trump Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Amerika Serikat (Wall Street) mengalami koreksi yang hebat dalam perdagangan di Senin (10/3). Pasar panik menyusul ketidakpedulian akan efek kebijakan tarif yang ditunjukkan jajaran dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Dilansir dari CNBC International, Selasa (11/3), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dalam Wall Street. Semua indeks mencatatkan pelemahan yang luar biasa:

  • Dow Jones Industrial Average (DJIA): Merosot 2,08% ke level 41.911,71.
  • S&P 500 (SPX): Melemah 2,69% ke level 5.614,56.
  • Nasdaq (IXIC): Anjlok 4% ke posisi 17.468,32.

Kepala Strategi Investasi CFRA Research, Sam Stovall mengatakan koresi pasar yang terjadi saat ini adalah akibat kuatnya ketakukan akan efek kebijakan tarif yang diambil oleh Trump. Ketidakpastian soal implementasi sampai dengan resiko terjadinya resesi sampai perlambatan ekonomi terus menghantui pasar dari Amerika Serikat.

“Koreksi ini benar-benar reaksi terhadap program tarif dari pemerintahan baru atau setidaknya ancaman tarif yang mereka buat, dan bagaimana dampaknya ke ekonomi,” ujar Stovall.

Hal tersebut makin diperburuk dengan respons yang diberikan oleh Trump. Ia tidak menampik, bahkan mengatakan bahwa kekhawatiran pasar soal resesi hingga perlambatan ekonomi hanyalah omong kosong belaka dari investor.

Trump juga mengatakan bahwa negaranya sedang dalam masa transisi ekonomi  seiring pemangkasan belanja pemerintah serta menerapkan kebijakan tarif untuk mitra dagang dari Amerika Serikat.

“Apa yang harus saya lakukan adalah membangun negara yang kuat. Anda tidak bisa hanya melihat pasar saham,” kata Trump.

Baca Juga: Penuhi Syarat Trump, Dua Raksasa Mobil Eropa Aman dari Tarif Amerika Serikat

Efek pernyataan ini cukuplah besar dengan sejumlah raksasa finansial global menurunkan proyeksi mereka terhadap pertumbuhan ekonomi dari Amerika Serikat. Hal ini seperti yang terlihat dilakukan oleh Goldman Sachs, Morgan Stanley hingga JP Morgan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: