Kredit Foto: Istimewa
Australia mengumumkan bahwa pihaknya tak akan menerapkan tarif balasan menyusul penerapan kebijakan tarif terhadap baja dan aluminium yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS).
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menerapkan tarif balasan, namun ia tetap mengecam kebijakan tarif dari Amerika Serikat.
Baca Juga: Tepis Ketakutan Pebisnis Amerika Serikat, Trump Akan Pertahankan Kebijakan Tarif
Menurutnya, kebijakan tarif bertentangan dengan kemitraan ekonomi serta hubungan historis yang terjalin dari Amerika Serikat dan Australia.
"Tarif dan meningkatnya ketegangan perdagangan adalah bentuk ‘menyakiti diri sendiri’ secara ekonomi. Ini hanya akan memperlambat pertumbuhan dan meningkatkan inflasi. Yang membayar akhirnya adalah konsumen," ujar Albanese, dilansir dari Reuters, Rabu (12/3).
Adapun Albanese mengatakan dirinya tak menerapkan kebijakan tarif balasan karena menurutnya hal tersebut akan meningkatkan harga barang dan memicu inflasi yang mana akan merugikan masyarakat dari Australia.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa dirinya akan terus melobi terkait agar mendapatkan pengecualian dari kebijakan tarif yang diterapkan oleh Trump.
"Saya telah meminta panggilan telepon dengan Trump. Namun saya tidak akan melakukan perjalanan hanya untuk bertemu dengannya di AS," kata Albanese.
Sebelumnya, Trump sempat mengatakan bahwa ia akan mempertimbangkan secara serius pengecualian soal kebijakan tarif bagi Australia.
Baca Juga: Belum Full Sepekan, Trump Sudah Bikin Wall Street Kehilangan Lebih dari US$4 Triliun
Namun, Gedung Putih akhirnya mengumumkan tarif 25% untuk semua impor baja dan aluminium dari semua negara akan berlaku mulai Rabu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement