Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Bank Indonesia (BI) menyambut positif keputusan lembaga pemeringkat Fitch yang kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada level BBB dengan outlook stabil. Peringkat ini tetap berada di atas batas terendah kategori investment grade, mencerminkan kepercayaan global terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan bahwa keputusan ini mencerminkan prospek ekonomi Indonesia yang tetap solid, didukung oleh kebijakan makroekonomi yang kredibel dan sinergi kebijakan yang kuat antara Pemerintah dan Bank Indonesia.
"Afirmasi rating Indonesia pada peringkat BBB dengan outlook stabil menunjukkan keyakinan dunia internasional terhadap stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi jangka menengah Indonesia, meski ketidakpastian global masih tinggi," ujar Perry dalam keterangannya, Rabu (12/3/2025).
Baca Juga: Posisi Investasi Internasional RI Merosot ke US$245,3 Miliar, BI Ungkap Penyebabnya
Dalam laporannya, Fitch memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 terutama akan didukung oleh permintaan domestik yang kuat, serta dukungan belanja publik untuk bantuan sosial dan proyek infrastruktur.
Menurut Fitch, penguatan pada aspek struktural, pendapatan pemerintah, dan ketahanan eksternal akan memberikan peluang untuk peningkatan Sovereign Credit Rating (SCR) Indonesia ke depan.
Investasi swasta juga akan tetap kuat didorong oleh pelonggaran kebijakan moneter yang moderat, serta berkurangnya ketidakpastian kebijakan pasca pemilu tahun 2024, dan aktivitas hilirisasi yang berlanjut.
Baca Juga: BI Prediksi Pengetatan Likuiditas Jelang Lebaran 2025, Ini Penyebabnya
Perry mengatakan, Bank Indonesia terus berkomitmen untuk memperkuat efektivitas kebijakan moneter guna menjaga inflasi tahun 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1%, dengan tetap mendukung upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk meningkatkan sinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah untuk menjaga stabilitas inflasi volatile food.
"Ke depan, Bank Indonesia juga akan terus mencermati perkembangan ekonomi dan keuangan global dan domestik, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan keuangan," urai Perry.
Selain itu, BI juga akan terus memperkuat sinergi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) guna mendorong realisasi program Asta Cita pemerintah.
"Termasuk mempererat sinergi kebijakan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, serta terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sejalan dengan program Asta Cita," tutup Perry.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement