- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Harga Minyak Global Bergejolak, Investor Soroti Data Stok Bensin Amerika Serikat

Harga minyak mentah dunia naik tipis dalam perdagangan di Rabu (19/3). Pasar menyambut baik data terbaru soal stok bahan bakar meski waspada terhadap keputusan suku bunga di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Kamis (20/3), Brent Crude naik 0,31% menjadi US$70,78. Sementara West Texas Intermediate (WTI) Crude naik 0,39% menjadi US$67,16.
Baca Juga: Dorong Daya Beli Masyarakat, Program DMO MinyaKita Harus Berlanjut
Chief Investment Officer Bison Interests, Josh Young mengatakan bahwa pasar menyambut baik data terbaru soal stok bahan bakar yang dimiliki oleh AS.
Administrasi Informasi Energi (EIA) baru-baru ini menunjukkan bahwa stok minyak mentah naik 1,7 juta barel menjadi 437 juta barel dalam sepekan terakhir. Angka ini jauh lebih tinggi dari perkiraan analis yang hanya memperkirakan kenaikan sebesar 512.000 barel.
Namun, persediaan distilat termasuk solar dan minyak pemanas turun 2,8 juta barel menjadi 114,8 juta barel. Angka tersebut jauh melebihi ekspektasi penurunan 300.000 barel.
"EIA menunjukkan penarikan bersih dalam produk minyak, yang secara bertahap bersifat bullish," kata Josh Young.
Dari Timur Tengah, Israel kembali melancarkan operasi darat sehari setelah laporan yang menyebut lebih dari ratusan warga tewas akibat serangan udara di Palestina.
Dari Yaman, Amerika Serikat berjanji akan terus menyerang kelompok dari Houthi. Pihaknya juga memperingatkan bahwa pihak yang akan bertanggung jawab atas serangan kelompok itu adalah Iran.
Dari Eropa, investor juga memantau perkembangan perundingan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina. Rusia menyetujui usulan penghentian sementara serangan terhadap infrastruktur energi. Hal tersebut meningkatkan harapan perdamaian dan potensi kembalinya mengalirkan pasokan minyak dari Rusia.
Baca Juga: Kepala BPH Migas Sebut Komsumsi Pertalite dan Pertamax Meningkat Di Atas 11% saat Idul Fitri
Adapun Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga dalam kisaran 4,25%-4,50%. Namun, The Fed mengisyaratkan potensi pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada akhir tahun ini, seiring perlambatan pertumbuhan ekonomi dan penurunan inflasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement