Euforia Investor Soal Tren Harga Emas, Tahun Ini Bisa Capai US$3.500

Logam mulai kompak melemah menyusul harga emas yang mengalami koreksi dalam perdagangan di Kamis (20/3). Pasar nampaknya mengambil aksi ambil untung usai harga emas mencetak rekor all time high terbaru.
Dilansir dari Reuters, Jumat (21/3), berikut ini adalah catatan pergerakan harga sejumlah komoditas utama dari logam mulia global. Harga emas tercatat masih memiliki outlook bullish:
- Emas spot: Turun 0,3% menjadi US$3.038,79 per ounce.
- Emas berjangka Amerika Serikat: Naik tipis 0,1% menjadi US$3.043,80 per ounce.
- Perak spot: Turun 1,2% ke US$33,41 per ounce.
- Platinum: Turun 1,1% ke US$982,0 per ounce.
- Palladium: Turun 1,3% ke US$946,5 per ounce.
Chief Operating Officer Allegiance Gold, Alex Ebkarian mengatakan aksi ambil untung oleh spekulan terjadi setelah emas mencetak harga tertinggi. Namun, prospek bullish tetap terjaga menyusul potensi pemangkasan suku bunga serta ketidakpastian ekonomi dan geopolitik yang terus berlanjut di Amerika Serikat
"Setiap kali emas mencapai rekor baru, selalu ada sedikit resistensi dari pasar," ujarnya.
Ebkarian mengatakan bahwa komoditas emas saat ini belum berfungsi penuh sebagai aset safe-haven bagi investor ritel karena kondisi ekonomi yang belum secara resmi masuk ke dalam resesi.
"Namun, perlambatan ekonomi yang terjadi dapat meningkatkan ketidakpastian lebih lanjut dan mendorong permintaan terhadap aset lindung nilai seperti emas," tambahnya.
Pasar juga menyoroti perseteruan dari Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell-Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Powell sebelumnya menyatakan bahwa kebijakan tarif impor yang luas telah memperlambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan inflasi dari Amerika Serikat.
Trump membalas hal tersebut dengan mengkritik keputusan mempertahankan suku bunga dari The Fed. Padahal keputusan tersebut juga mengisyaratkan adanya kemungkinan dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada akhir tahun, dengan pemangkasan pertama yang diperkirakan terjadi pada Juli 2025.
Dalam skenario optimistis, analis memperkirakan harga emas bisa mencapai US$3.500 per ounce sebelum akhir tahun dari 2025. Hal tersebut bisa tercapai jika terjadi perlambatan ekonomi yang lebih tajam atau potensi stagflasi di Amerika Serikat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement