Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Bergejolak, Pasar Tunggu Kejelasan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina

Harga Minyak Bergejolak, Pasar Tunggu Kejelasan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Kredit Foto: SKK Migas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak mentah dunia bergerak bervariasi dalam perdagangan di Selasa (25/3). Pasar tengah wait and see menyusul kesepakatan gencatan senjata maritim dan energi antara Rusia dan Ukraina.

Dilansir dari Reuters, Rabu (26/3), Brent Crude naik tipis 0,03% menjadi US$73,02. Sementara West Texas Intermediate (WTI) Crude turun 0,16% menjadi US$69,00.

Baca Juga: Cadangan Emas Tertahan, Moskow Ogah Lepas Dana Investor Asing di Rusia

Analis Price Futures Group, Phil Flynn menyebut bahwa investor tengah menunggu kelanjutan kesepakatan gencatan senjata dari Rusia-Ukraina. Hal ini meredakan kekhawatiran pasar terkait pasokan global yang lebih ketat akibat ancaman tarif terhadap negara-negara yang membeli minyak Venezuela dari Amerika Serikat (AS).

Kesepakatan Rusia dan Ukraina menjadi sorotan karena tak hanya menyangkut infrastruktur energi namun juga adanya tuntutan pencabutan beberapa sanksi terhadap Moskow.

"Jika ada gencatan senjata, kesepakatan tersebut bisa membuka peluang pengurangan sanksi terhadap minyak Rusia," kata Flynn.

Adapun Presiden AS, Donald Trump baru-baru ini mengancam akan memberikan tarif terhadap negara-negara yang mengimpor minyak dan gas dari Venezuela. Hal tersebut telah memicu kekhawatiran pasokan mengingat negara tersebut merupakan salah satu pengekspor minyak utama dunia.

Trump juga memperpanjang batas waktu penghentian operasi dari Chevron Venezuela hingga 27 Mei. Namun penarikan lisensi tersebut diperkirakan akan memangkas produksi minyak negara tersebut sekitar 200.000 barel per hari.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga masih menjadi perhatian investor menyusul kemungkinan lembaga tersebut akan tetap pada rencananya untuk meningkatkan produksi minyak pada Mei 2025.

Baca Juga: Diancam Trump, Raksasa Otomotif Korea Selatan Akhirnya Tanam US$21 Miliar di Amerika Serikat

Investor saat ini memperkirakan pasar minyak tahun ini akan memiliki pasokan yang cukup dan stabil meskipun masih ada kekhawatiran terhadap pertumbuhan permintaan global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: