Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tarif hingga Sanksi, Trump Jadi Motor Penggerak Harga Minyak Dunia

Tarif hingga Sanksi, Trump Jadi Motor Penggerak Harga Minyak Dunia Kredit Foto: Pixabay/jdblack
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak mentah global naik dalam perdagangan di Rabu (26/3). Hal ini menyusul penurunan stok minyak mentah dan bahan bakar hingga dinamika perdagangan yang terjadi di Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Kamis (27/3), Brent Crude naik 1,05% menjadi US$73,79. Sementara West Texas Intermediate (WTI) Crude naik 0,94% ke US$69,65.

Baca Juga: Trump Menebar Ancaman, Bursa Eropa Waspada Jelang 2 April 2025

Analis Again Capital New York, John Kilduff mengatakan bahwa pasar tengah menyambut baik sejumlah arah kebijakan dan data terbaru yang ditunjukkan oleh AS.

Administrasi Informasi Energi AS (EIA) baru-baru ini melaporkan bahwa stok minyak mentah turun 3,3 juta barel menjadi 433,6 juta barel pada pekan yang berakhir 21 Maret. Penurunan ini lebih dalam dibandingkan perkiraan analis yang hanya memperkirakan penurunan 956.000 barel.

Pasar minyak juga terpengaruh oleh gangguan perdagangan minyak Venezuela ke China. Presiden AS, Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan tarif 25% pada impor dari negara mana pun yang membeli minyak dan bahan bakar cair dari Caracas.

"Ada kekhawatiran di pasar untuk menyentuh minyak tersebut, sehingga kita bisa kehilangan pasokan itu," kata John Kilduff.

Trader China kini menghadapi dilema atas kebijakan energi mereka. Para pedagang dan penyuling minyak menunggu arahan pemerintahannya mengenai apakah harus menghentikan pembelian minyak dari Venezuela.

Washington pekan lalu juga memberlakukan sanksi baru terhadap ekspor minyak Iran. Sanksi tersebut ikut menargetkan sebuah kilang independen yakni Shouguang Luqing Petrochemical di Shandong, China.

Baca Juga: Trump Kembali Gerak, Ancaman Tarif Mobil Bangkitkan Dolar AS

Di sisi lain, kenaikan harga minyak dibatasi oleh kesepakatan gencatan senjata terbatas antara Amerika Serikat, Rusia, dan Ukraina. Kilduff mengatakan bahwa kesepakatan ini dapat meningkatkan pasokan minyak dari Rusia. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: