Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Erajaya (ERAA) Mau Lakukan Buyback Saham, Segini Nilainya

Erajaya (ERAA) Mau Lakukan Buyback Saham, Segini Nilainya Kredit Foto: Erajaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mengumumkan rencana strategis untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) sebesar maksimal Rp50 miliar. Aksi korporasi ini akan dilaksanakan selama tiga bulan penuh, mulai 14 April hingga 13 Juli 2025, seiring dengan upaya perusahaan menjaga stabilitas harga saham dan memberikan nilai lebih bagi pemegang saham.

Dalam keterbukaan informasi, manajemen menyatakan bahwa aksi buyback ini tidak akan mengganggu kelangsungan operasional perusahaan. “Perseroan meyakini bahwa Pembelian Kembali Saham tidak mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan karena sampai dengan saat ini, Perseroan mempunyai yang memadai untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan,” tulis manajemen, Senin (14/4).

Baca Juga: iPhone 16 Resmi Rilis di Indonesia, Jadi Amunisi Baru Erajaya (ERAA) Tingkatkan Kinerja

Dana untuk pembelian saham tersebut akan berasal dari kas internal perusahaan. Namun, nominal tersebut belum termasuk biaya transaksi lain seperti komisi broker dan biaya terkait lainnya. Perseroan juga memastikan bahwa harga pembelian akan dilakukan pada level yang dinilai baik dan wajar oleh direksi, mengacu pada regulasi yang berlaku.

Sesuai ketentuan SEOJK No.3/SEOJK.04/2020, jumlah saham yang dibeli tidak akan melebihi 20% dari modal disetor, dan minimal 7,5% saham tetap harus beredar di publik. Untuk memastikan kelancaran proses, ERAA telah menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai pihak yang akan menjalankan aksi buyback selama periode tersebut.

Setelah periode buyback selesai, saham yang telah dibeli dapat dialihkan kembali oleh perusahaan, sesuai ketentuan POJK Nomor 13 Tahun 2023. Ini membuka ruang fleksibilitas bagi ERAA dalam mengelola portofolio saham treasuri mereka di masa depan.

Baca Juga: Erajaya (ERAA) Catat Laba Bersih Rp1,03 Triliun di 2024, Penjualan Telepon Jadi Penopang

Dari sisi dampak keuangan, ERAA menyadari bahwa aksi ini akan mengurangi nilai aset dan ekuitas sebesar jumlah saham yang dibeli atau hingga Rp50 miliar jika seluruh anggaran digunakan. Namun demikian, perusahaan menegaskan bahwa potensi dampak tersebut bersifat minimal.

Manajemen menyatakan bahwa pendapatan tidak akan terdampak secara signifikan akibat buyback ini. Bahkan, mereka yakin langkah ini tidak akan menghambat laju pertumbuhan maupun aktivitas bisnis perusahaan ke depan.

"Keyakinan ini didasarkan pada kondisi keuangan Perseroan yang saat ini memiliki struktur permodalan yang kuat serta arus kas yang memadai untuk mendukung seluruh aktivitas usaha, baik yang bersifat operasional maupun pengembangan, termasuk dalam membiayai pelaksanaan Pembelian Kembali Saham," tegas manajemen.

Dengan struktur keuangan yang solid dan strategi jangka panjang yang terukur, ERAA tampaknya siap melanjutkan ekspansi dan pertumbuhan usaha, sembari menjaga kepercayaan investor melalui aksi buyback yang terencana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: