
Permodalan adalah jantung dari sebuah usaha. Namun bagi banyak pelaku usaha kecil, mengakses pendanaan formal dari perbankan tak semudah membalik telapak tangan. Persyaratan yang rumit hingga kebutuhan akan agunan seringkali menjadi penghalang. Berangkat dari realita ini, platform pinjaman daring (Pindar) seperti Easycash hadir menjadi jembatan antara pelaku usaha dan akses keuangan.
Salah satu kisah sukses datang dari Artha Cynthia, pemilik Bengkel Motor Kamson di Jakarta. Awalnya, Cynthia merupakan karyawan instansi pemerintah yang kemudian banting setir menjalani usaha bersama suaminya, demi bisa memiliki lebih banyak waktu dengan anak.
Cynthia pernah mencoba mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bank, namun terhambat pada syarat jaminan. "Saya belum punya aset untuk dijaminkan, sementara usaha baru akan dimulai," kisahnya.
Baca Juga: Cerita Kraft Foods, Bermodal $65 untuk Usaha Keju hingga Sukses di Berbagai Negara
Peluang datang lewat Easycash. Dengan pengajuan yang mudah dan bunga yang kompetitif, Cynthia mengantongi modal awal Rp8 juta. Pembiayaan ini berlanjut ke tahap kedua sebesar Rp10 juta dan terakhir Rp11 juta.
Modal dari Easycash digunakan dengan bijak. Perlahan tapi pasti, Cynthia berhasil mengembangkan bengkelnya menjadi empat cabang yang tersebar di wilayah Tangerang. Masing-masing cabang kini mempekerjakan satu orang karyawan. Dari tiga bengkel yang telah beroperasi penuh, Cynthia mampu meraup omzet hingga Rp30 juta per bulan.
“Saya dan suami selalu ingatkan, pinjaman ini bukan untuk dihamburkan. Kita pakai untuk produktif, untuk membuka peluang dan menciptakan lapangan kerja,” ungkapnya.
Ia berharap, akses pembiayaan yang mudah dari Easycash bisa terus berlanjut untuk membantu pelaku usaha lainnya. “Harapannya, dengan kemudahan ini, kita bisa terus tumbuh dan bantu orang lain juga.”
Head of Corporate Affairs Easycash, Wildan Kesuma, mengatakan bahwa meskipun produk Easycash masih dikategorikan sebagai pendanaan multiguna, banyak pengguna memanfaatkannya untuk kebutuhan produktif seperti usaha.
“Cynthia adalah contoh nyata bagaimana pinjaman daring bisa mendukung pertumbuhan UMKM,” ujarnya.
Per Januari 2025, Easycash mencatat memiliki lebih dari 7,35 juta borrower dengan total akumulasi pinjaman mencapai Rp65,14 triliun sejak berdiri. Setiap pengajuan diproses melalui penilaian risiko untuk menentukan limit kredit, yang bisa meningkat seiring riwayat pembayaran yang baik.
Tak hanya Easycash, data OJK per Agustus 2024 menunjukkan bahwa outstanding pembiayaan dari platform fintech lending ke UMKM berbadan usaha tumbuh 32,87% (YoY) menjadi Rp4,97 triliun. Ini menegaskan peran Pindar sebagai katalis akses keuangan sektor informal dan usaha kecil.
“Easycash akan terus berkolaborasi dengan lembaga keuangan untuk memperkuat kapasitas pendanaan bagi pelaku UMKM,” tegas Wildan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement