Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Efek Ulah Trump, Harga Minyak Global Bisa Jatuh hingga US$40

Efek Ulah Trump, Harga Minyak Global Bisa Jatuh hingga US$40 Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak dunia cenderung bergerak stagnan dalam perdagangan di Selasa (15/4). Pasar tengah melakukan konsolidasi selagi mencerna kebijakan tarif yang akan diluncurkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dilansir dari Reuters, Rabu (16/4), Brent Crude turun 0,3% menjadi US$64,67. Sementara West Texas Intermediate (WTI) Crude juga turun 0,3% ke US$61,33. Pasar tengah menyoroti dampak kebijakan tarif terhadap pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak global.

Baca Juga: Ingatkan Percepatan Perizinan, Bahlil Dorong Sikap Responsif Sektor Migas dan Minerba

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) baru-baru ini menurunkan proyeksi permintaan terhadap minyak menyusul ketidakpastian akibat kebijakan tarif dari Trump.

Badan Energi Internasional (IEA) juga memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak global pada tahun ini akan menjadi yang paling lambat dalam lima tahun terakhir, karena kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi akibat tarif perdagangan Trump.

"Jika perang dagang semakin memanas, dalam skenario risiko penurunan kami — resesi mendalam di AS dan pendaratan keras ekonomi China — harga Brent bisa jatuh ke kisaran US$40–60 per barel dalam beberapa bulan ke depan," kata Analis UBS, Giovanni Staunovo.

Di AS, para eksekutif perbankan memperingatkan bahwa belanja konsumen menghadapi risiko besar jika gejolak akibat kebijakan perdagangan. Sementara itu, harga impor secara tak terduga turun akibat penurunan biaya produk energi di AS.

Baca Juga: Cerita Eka Tjipta Widjaja Memulai Produksi Minyak Goreng Bimoli, Sebelum Kini Milik Salim Group

Meski Trump mendukung kebijakan eksplorasi minyak dalam negerinya, pasar memperkirakan produksi minyak akan mencapai puncaknya di angka 14 juta barel per hari pada 2027 dan bertahan hingga akhir dekade, sebelum menurun dengan cepat di AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: