China Lepaskan Tarif Etana, Investor Perlahan Borong Lagi Dolar AS
Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) menguat dalam perdagangan di Selasa (29/4). Pasar cukup optimistis seiring langkah prospek kesepakatan dagang hingga de-eskalasi perang dagang dari China-AS.
Dilansir dari Reuters, Rabu (30/4), Indeks Dolar (DXY) naik tipis hingga menyentuh 99,151. Greenback tak hanya didorong oleh meredanya ketegangan perang dagang namun juga pembelian akhir bulan oleh investor yang menyesuaikan portofolio mereka setelah pengumuman tarif dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Baca Juga: ECB: Perang Dagang Berkepanjangan Bisa Runtuhkan Kepercayaan ke Dolar AS
UBS Valas Analyst, Vassili Serebriakov, menjelaskan bahwa pelaku pasar mulai merasa tenang setelah muncul wacana penerbitkan perintah eksekutif yang menawarkan kredit dan pembebasan dari bea impor atas suku cadang dan bahan baku otomotif dari Trump.
Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent juga mendorong dolar lewat pengumumannya yang menyebut adanya kemajuan substansial dalam negosiasi tarif serta kesepakatan dagang mendekati finalisasi bersama India dan Korea Selatan.
“Sebagian ini soal keringanan tarif, seperti penurunan bea impor untuk suku cadang otomotif. Selain itu, dolar juga belakangan ini cenderung menguat ketika pasar saham menguat,” ujar Serebriakov.
Adapun Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Howard Lutnick menambahkan bahwa satu kesepakatan dagang telah tercapai dan hanya menunggu persetujuan dari pihak negara mitra sebelum diumumkan secara resmi.
Namun, Serebriakov memperingatkan agar tidak terlalu bereaksi berlebihan terhadap pergerakan dolar saat ini, mengingat akhir bulan sering kali memicu pembelian dolar untuk keperluan rebalancing portofolio.
Kekhawatiran juga masih membayangi terkait ketegangan dagang yang belum sepenuhnya reda dari China -AS. Meski demikian, terdapat sinyal de-eskalasi dengan adanya pencabutan tarif impor atas etana dan sejumlah produk lainnya dari AS.
Baca Juga: Pakar Soroti Fenomena Sell America: Investor Berlomba Jual Obligasi hingga Dolar AS
Sementara itu, perhatian investor juga tertuju pada serangkaian data ekonomi yang akan dirilis pekan ini, termasuk laporan ketenagakerjaan terbaru, data pertumbuhan kuartal pertama, serta indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi di AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement