Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pramono Cap Pelindo Tidak Profesional, Minta Kemacetan Tanjung Priok Tak Terulang

Pramono Cap Pelindo Tidak Profesional, Minta Kemacetan Tanjung Priok Tak Terulang Kredit Foto: Instagram/Pramono Anung
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengecam keras pengelola Pelabuhan Tanjung Priok yang dinilainya tidak profesional akibat lonjakan volume truk hingga memicu kemacetan parah. Ia meminta kemacetan seperti ini tidak lagi terulang di kemudian hari.

“Ini menunjukkan ketidakprofesionalan pengelola yang ada di Tanjung Priok. Saya sudah meminta Kepala Dinas Perhubungan untuk memberikan teguran sekeras-kerasnya,” tegas Pramono, Sabtu (19/4/2025).

Baca Juga: Pramono Anung Geram! Pelindo Buat Tanjung Priok Macet Total, Kapasitas 2.500 Dipaksakan Jadi 7.000 per Hari

Menurutnya, Tanjung Priok hanya mampu menampung 2.500 truk per hari. Namun, dalam beberapa hari terakhir dipaksakan hingga 4.000, bahkan 7.000 truk per hari. Hal itu membuat arus lalu lintas di kawasan pelabuhan lumpuh total selama tiga hari berturut-turut.

Pramono menyebut lonjakan ini berasal dari pengelolaan NPCT One yang berada di bawah Pelindo. Ia mengaku baru mengetahui lonjakan truk mencapai 7.000 unit per hari dari laporan Dinas Perhubungan.

“Yang terjadi kemarin itu dipaksakan. Tadi pagi saya baru tahu dari Kepala Dinas Perhubungan, ternyata bukan lagi 4.000, tapi jadi 7.000 truk per hari,” ungkapnya.

Baca Juga: Kelompok Milenial Desak Erick Thohir Copot Dirut Pelindo Buntut Kemacetan di Tanjung Priok

Pramono menyatakan siap bersurat langsung ke Pelindo untuk memberikan peringatan keras jika kemacetan kembali terulang. Ia juga menegaskan bahwa tanggung jawab tetap berada di pundaknya sebagai kepala daerah, meski operasional pelabuhan bukan kewenangan Pemprov DKI.

“Walaupun ini tidak ada hubungannya langsung dengan Pemerintah Jakarta, tapi karena terjadi di Jakarta, saya sebagai gubernur bertanggung jawab dan memohon maaf,” ucapnya.

Ia meminta seluruh pihak yang mengelola arus logistik di pelabuhan agar tidak mengulangi kesalahan serupa. Menurutnya, alasan penumpukan truk karena libur panjang tidak dapat dibenarkan jika akhirnya menimbulkan kerugian bagi masyarakat.

“Sekali lagi, ini tidak boleh terjadi kembali. Dampaknya luar biasa bagi orang yang menggunakan transportasi,” tandas Pramono.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: