- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Trump Kembali Berulah, Investor Bursa Asia Waspadai Ketidakpastian Ekonomi

Bursa Asia kembali bergejolak dengan hasil yang bervariasi dalam perdagangan di Senin (21/4). Investor menyoroti dinamika ekonomi seputar tarif hingga kebijakan yang diambil oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dilansir dari Reuters, Selasa (22/4), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Jepang menjadi indeks dengan penurunan terbesar dalam sesi kali ini:
- Hang Seng (Hong Kong): Menguat 1,61% ke 21.395,14.
- CSI 300 (China): Menguat 0,33% ke 3.784,88.
- Shanghai Composite (China): Naik 0,45% ke 3.291,43.
- Nikkei 225 (Jepang): Turun 1,3% ke 34.279,92.
- Topix (Jepang): Turun 1,18% ke 2.528,93.
- Kospi (Korea Selatan): Naik 0,2% ke 2.488,42.
- Kosdaq (Korea Selatan): Turun 0,32% ke 715,45
Donald Trump kembali mematik kontroversi dengan rencananya untuk memecat sosok dari Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell. Pasar khawatir jika hal tersebut terwujud, maka dapat menjadi alarm independensi bank sentral untuk negara economic powerhouse seperti AS.
Trump juga menjadi sorotan karena tarik-ulur kebijakan tarifnya. Jepang baru-baru ini menyuarakan kekhawatirannya soal inkonsistensi soal kebijakan tarif yang diterapkan oleh AS. Tarik-ulur tersebut bisa menekan pertumbuhan ekonomi global akibat ketidakpastian yang semakin kuat.
Baca Juga: Trump Diperingatkan, Pemecatan Jerome Powell Tak Akan Berbuah Manis untuk AS
Dari China, Bank Sentral Tiongkok (PBoC) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah selama enam bulan berturut-turut pada April 2025. Suku bunga acuan pinjaman satu tahun dipertahankan pada 3,1%. Sedangkan suku bunga dasar pinjaman lima tahun tetap pada 3,6%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement