Cerita Haidhar Wurjanto Membangun Es Teh Indonesia, dari Booth di Pameran hingga Sukses Jadi Ribuan Gerai

Siapa sangka minuman sederhana seperti es teh bisa mendatangkan omzet miliaran rupiah dan mengubah wajah industri minuman di Indonesia? Haidhar Wurjanto adalah sosok yang membuktikan hal itu. Ia adalah pengusaha di balik brand minuman kekinian Es Teh Indonesia yang kini telah menjamur di berbagai sudut negeri.
Haidhar Wurjanto lahir di Christchurch, Selandia Baru pada 12 Januari 1990. Ia menghabiskan masa kecilnya di sana sebelum kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Bogor, lalu menempuh studi Manajemen di Institut Pertanian Bogor (IPB) sejak 2009.
Ketertarikannya terhadap dunia bisnis sudah terlihat sejak duduk di bangku SMA. Ia mencoba berbagai jenis usaha, mulai dari berjualan crepes, aksesoris ponsel, pulsa, hingga nasi goreng gerobak. Meskipun tak selalu mulus, semangat wirausahanya tidak pernah padam.
Pada tahun 2018, berbekal keyakinan bahwa “siapa sih yang nggak minum es teh?”, Haidhar memberanikan diri menyewa booth kecil 1x2 meter di pameran kuliner Kemang Village, Jakarta Selatan. Modalnya hanya sekitar Rp3 juta. Menu yang ditawarkan pun sangat sederhana: es teh manis.
Namun, respons pengunjung luar biasa. Dari situ, Haidhar sadar bahwa ia telah menemukan celah pasar yang besar. Ia kemudian membuka gerai kedua di Blok M Square dan mulai mengembangkan konsep bisnis serta brand Es Teh Indonesia. Nama itu pun dipilih secara natural, karena es teh adalah minuman favorit masyarakat dan ingin dibawa dengan identitas lokal yang kuat.
Kesuksesan Es Teh Indonesia bukan hanya karena menjual minuman yang sudah akrab di lidah orang Indonesia. Haidhar dan timnya melakukan banyak inovasi, baik dari segi rasa maupun pemasaran. Menu berkembang menjadi lebih variatif mulai dari es teh susu, es teh lemon, red velvet, hingga varian dengan topping seperti boba, oreo, dan alpukat.
Strategi pemasaran mereka juga cermat. Haidhar memanfaatkan kekuatan media sosial dan menggandeng influencer untuk menjangkau pasar anak muda. Pada Juli 2022, ia bahkan menunjuk figur publik Nagita Slavina sebagai CEO untuk memperkuat positioning brand di pasar nasional.
Model bisnis kemitraan pun mempercepat pertumbuhan Es Teh Indonesia. Hingga akhir 2022, brand ini berhasil membuka lebih dari 1000 gerai di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Perjalanan Sukses Tadashi Yanai Membangun Uniqlo dari Bisnis Jahit hingga Jadi Raksasa Fashion Dunia
Tak berhenti di satu merek, Haidhar juga mengembangkan berbagai bisnis kuliner lain seperti Foresthree, Reindeer Coffee, dan Cakekinian, memperkuat posisinya sebagai salah satu pengusaha muda paling berpengaruh di Tanah Air.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement