Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS Mau Kenakan Tarif ke Panel Surya dari Asia Tenggara, Ada yang Kena hingga 3,500%!

AS Mau Kenakan Tarif ke Panel Surya dari Asia Tenggara, Ada yang Kena hingga 3,500%! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Amerika Serikat (AS) mengejutkan industri panel surya dengan wacananya menghadirkan tarif tinggi untuk sebagian besar sel surya yang diimpor dari Asia Tenggara.

Negeri Paman Sam baru-baru ini telah menyelesaikan wacana peningkatan tarif untuk sebagian besar sel surya impor ini menyusul laporan dari American Alliance for Solar Manufacturing Trade Committee.

Baca Juga: Amerika, China, India Borong Barang RI! Neraca Dagang Surplus US$4,33 miliar per Maret 2025

Lembaga tersebut menuduh  adanyanya penyalahgunaan subsidi dan praktik dumping dari China di Asia Tenggara. Pihaknya mengatakan bahwa  perusahaan besar asal China dengan pabrik di Malaysia, Kamboja, Thailand, dan Vietnam menjual panel surya di bawah biaya produksi dan menerima subsidi yang merugikan industri domestik AS.

“Kami yakin tarif ini akan mengatasi praktik perdagangan tidak adil dari perusahaan milik China yang telah terlalu lama merugikan industri surya Amerika,” ujar Pengacara American Alliance for Solar Manufacturing Trade Committee, Tim Brightbill.

Adapun rencana tarif yang diumumkana berupa untuk Jinko Solar (Malaysia) sebesar 41.56%, Trina Solar (Thailand) sebesar 375.19%.

Sementara produsen solar panel dari Kamboja dengan tarif lebih dari 3,500% karena tidak bekerja sama dalam penyelidikan dari AS.

Baca Juga: Sedekah Energi 2025: Terangi Dua Masjid di Jawa Barat dan Sumatera Barat dengan Panel Surya

Langkah ini merupakan bagian dari investigasi anti-dumping dan subsidi yang diluncurkan lebih dari setahun lalu. Namun, agar tarif ini dapat diberlakukan secara permanen, Komisi Perdagangan Internasional AS (ITC) masih harus memberikan putusan pada Juni 2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: