Salurkan Pinjaman Rp3,94 Triliun, Begini Strategi AdaKami Dongkrak Pinjaman
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) mencatat penyaluran pinjaman sebesar Rp3,94 triliun kepada 955.400 peminjam aktif sejak awal tahun hingga Maret 2025. Capaian ini mempertegas komitmen perusahaan dalam memperluas akses keuangan secara bertanggung jawab.
Dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudent) dan pemanfaatan teknologi mutakhir, AdaKami terus memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan keuangan digital yang transparan dan mengedepankan perlindungan konsumen.
Chief of Public Affairs AdaKami, Karissa Sjawaldy, menegaskan bahwa langkah ini juga merupakan bentuk kepatuhan terhadap regulasi terbaru, termasuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 40 Tahun 2024.
Baca Juga: AdaKami Kucurkan Pinjaman Rp3,94 Triliun, Peminjam Aktif Tembus 955 Ribu
“Kami percaya bahwa penerapan prinsip kehati-hatian yang konsisten, yang ditunjang teknologi canggih, menjadi landasan yang kuat dalam menjaga kualitas pendanaan yang optimal. Strategi ini memungkinkan kami memastikan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan di tengah dinamika industri saat ini,” ujarnya dalam media gathering di Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Di sisi lain, Head of Government Relations AdaKami, Adelheid Helena Bokau, menambahkan bahwa perusahaan terus berkomitmen menghadirkan layanan keuangan yang aman, transparan, dan inklusif bagi masyarakat Indonesia.
“Kami berupaya menjaga keseimbangan antara perluasan akses dan mitigasi risiko agar pengguna tetap terlindungi dan ekosistem fintech lending tumbuh secara sehat dan berkelanjutan,” kata Adelheid.
Baca Juga: Joki Gagal Bayar Merajalela, Awas Malah Kena Getahnya!
Sebagai platform digital, AdaKami mengandalkan teknologi seperti aplikasi mobile, sistem electronic Know Your Customer (e-KYC), dan analisis berbasis big data untuk memastikan proses pengajuan pinjaman berlangsung cepat namun akurat. Teknologi ini memungkinkan penilaian menyeluruh terhadap riwayat kredit dan kapasitas finansial calon peminjam secara adil dan bertanggung jawab.
Dalam hal edukasi, Brand Manager AdaKami, Jonathan Kriss, menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menjangkau lebih banyak masyarakat agar semakin melek terhadap inklusi keuangan.
“Kalau untuk edukasi tentu (dilakukan), karena memang kita perlu channel yang lebih besar, selain influencer juga,” ujar Jonathan.
Meski terbuka terhadap penggunaan influencer, Jonathan mengungkapkan bahwa perusahaan lebih mengandalkan platform internal untuk memberikan edukasi langsung.
“Menurut kami, sebenarnya bukti konkret yang kami sebagai platform bisa lakukan itu lebih kuat daripada influencer. Karena kami tidak menggantungkan diri pada influencer,” imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement