Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar dan Euro Terus Melemah, Swiss Didorong Masuk Investasi Bitcoin

Dolar dan Euro Terus Melemah, Swiss Didorong Masuk Investasi Bitcoin Kredit Foto: AFP/Fabrice Coffrini
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Nasional Swiss (SNB) didesak untuk membeli aset kripto berupa Bitcoin. Hal ini menyusul adanya urgensi diversifikasi cadangan devisa akibat gejolak ekonomi gegara kebijakan dari Amerika Serikat (AS).

Anggota Dewan Bitcoin Suisse, Luzius Meisser menyebut bahwa ketidakstabilan ekonomi global yang dipicu oleh tarif telah membuat dunia sadar untuk tak terlalu bergantung terhadap mata uang suatu negara, misalnya dolar, sebagai cadangan devisa.

Baca Juga: Ogah Hapus Sales Tax, Swiss Bersiap Hadapi Ancaman Tarif Trump

"Memegang bitcoin jauh lebih masuk akal saat dunia bergerak menuju tatanan multipolar, di mana dolar dan euro terus melemah," kata Meisser, dilansir dari Reuters, Jumat (25/4).

Menurut Meisser, membeli aset kripto akan melindungi bank sentral dari pengaruh politik atas nilai cadangan mata uang asing seperti dolar dan euro.

"Politikus pada akhirnya akan tergoda mencetak uang demi membiayai agenda mereka, sedangkan bitcoin adalah mata uang yang tidak bisa diinflasi melalui pembelanjaan defisit," katanya.

Meski Meisser sendiri merupakan pemegang aset dari Bitcoin. Namun ia menegaskan bahwa kampanyenya bukan untuk kepentingan pribadi.

“Kami tidak menyarankan bank sentral untuk all-in di Bitcoin. Tetapi jika cadangannya hampir mencapai cadangan uang asing sudah banyak, masuk akal untuk mengalokasikan 1–2% pada aset yang terus meningkat nilainya, makin aman, dan semakin diminati," tegasnya.

11% Populasi Swiss dilaporkan telah berinvestasi dalam aset kripto, dan negara ini telah dikenal sebagai pusat inovasi blockchain, dengan proyek seperti Crypto Valley.

Namun, Bank Nasional Swiss tetap skeptis, dengan alasan volatilitas harga yang tinggi, masalah likuiditas, dan risiko keamanan dari aset kripto secara keseluruhan.

Baca Juga: Efek Trump, Arthur Hayes Prediksi Harga Bitcoin Akan Tembus US$200.000

Cryptocurrency pada dasarnya adalah perangkat lunak. Dan kita semua tahu, perangkat lunak bisa mengandung bug atau celah keamanan,” ujar Ketua Bank Nasional Swiss, Martin Schlegel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: