Investor Bersiap, Harga Emas Diprediksi Akan Segera Naik Gegara Konflik China-AS
Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Logam mulia kembali bergejolak dengan akhir yang beravariasi, namun harga emas kembalik naik di Senin (28/4). Pasar nampaknya tengah melakukan aksi bargain-hunting sambil menunggu kejelasan konflik perdagangan dari China-Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Selasa (29/4), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:
- Emas spot: Naik 0,5% menjadi US$3.335,30 per ons.
- Emas berjangka AS: Naik 1,5% di US$3.347,70 per ons.
- Silver spot: Turun 0,1% ke US$33,03 per ons.
- Platinum: Menguat 1,5% ke US$986,05 per ons.
- Palladium: Melemah 0,4% menjadi US$947,27 per ons.
TD Securitie Commodity Strategist, Daniel Ghali menyebut bahwa pasar emas mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan penjualan menyusul ketidakjelasaan negosiasi dari China-AS.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengklaim telah ada kemajuan dalam pembicaraan perdagangan dengan China. Namun klaim tersebutkembali dibantah oleh pihak Beijing.
Bahkan, Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent enggan mengonfirmasi adanya negosiasi tarif yang sedang berlangsung dengan Beijing.
Ghali menyebut dengan hal tersebut hingga banyaknya investor besar yang masih belum memiliki posisi besar dalam reli emas kali ini, akan membatasi tekanan jual dan membantu harga emas menguat.
"Risiko penurunan harga emas saat ini sangat terbatas," kata Ghali.
Adapun mayoritas ekonom memperingatkan bahwa risiko resesi global tahun ini semakin tinggi, seiring eskalasi ketegangan perdagangan.
Baca Juga: Bursa Asia Kembali Bergejolak, Investor Soroti Manuver China
Data ekonomi penting yang akan menjadi sorotan pasar pekan ini meliputi laporan lowongan kerja, pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), dan laporan nonfarm payrolls, yang semuanya akan dianalisis untuk mengukur dampak tarif terhadap perekonomian dari AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement