Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi Kreatif Pilar Utama Perekonomian Nasional

Ekonomi Kreatif Pilar Utama Perekonomian Nasional Kredit Foto: Dok. Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar menghadiri Konferensi Nasional bertajuk Peningkatan Nilai Tambah Ragam Keunggulan Daerah melalui Sinergi Hilirisasi Agrikultur, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif untuk Mendukung Pendalaman Pasar Sektor Jasa Keuangan diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Hotel DoubleTree by Hilton, Jakarta pada Senin (28/4/2025).

Dalam sambutannya, Wamenekraf Irene berbicara tentang peran Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) sebagai salah satu pilar utama perekonomian nasional.

Baca Juga: KKP Tak Tolerir Praktik Usaha Ilegal Ancam Arwana Kalimantan

Dirinya memaparkan sejumlah data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kemenekraf. Data itu menunjukkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dari Rp 700 triliun pada 2013 menjadi lebih dari Rp 1.500 triliun pada 2024.

Tak hanya itu, data juga menunjukkan ekonomi kreatif meningkatkan lapangan kerja dari 14 juta pada tahun 2013 menjadi 26,47 juta pada 2024. Sedangkan untuk nilai ekspor mencapai USD 25,10 miliar pada tahun 2024 di mana sebelumnya pada tahun 2013 hanya USD 15 miliar.

“Ekonomi kreatif kini dipercaya sebagai The New Engine of Growth atau mesin baru pertumbuhan ekonomi Indonesia. Harapannya, perkembangan ini bisa semakin mengakar dari daerah,” ujar Wamenekraf Irene, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Rabu (30/4).

Wamenekraf Irene turut menekankan kehadiran Kemenekraf sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam Asta Cita ketiga yaitu mendorong penciptaan lapangan kerja berkualitas, mengembangkan industri kreatif, serta memperkuat infrastruktur nasional. 

Menurut Wamenekraf Irene, Kemenekraf berperan sebagai Subject Matter Expert dalam merumuskan kebijakan berbasis kondisi riil industri melalui pendekatan hexahelix.

Pada tahun pertama pemerintahan ini, Kemenekraf fokus membangun fondasi yang kuat. Wamenekraf menyebut salah satunya melalui pembuatan kebijakan dan pelaksanaan pelatihan seperti Financial Management One on One untuk mendukung pengelolaan keuangan para pelaku ekraf.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: