- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Laba PTBA Ambles 50% di Kuartal I 2025, Tekanan Harga Batu Bara Jadi Biang Keladi

Kinerja keuangan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tertekan di tiga bulan pertama 2025. Emiten anggota MIND ID ini membukukan laba bersih sebesar Rp 391,48 miliar pada kuartal I 2025, anjlok 50,5% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 790,9 miliar.
Penurunan laba bersih ini terjadi di tengah pertumbuhan tipis pendapatan. Pada kuartal I 2025, PTBA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 9,96 triliun atau naik 5,9% dari Rp 9,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Namun, tekanan dari sisi harga jual dan beban operasional membuat margin keuntungan menyusut signifikan.
Baca Juga: Laba DFI Tembus Rp27 Miliar di Kuartal I 2025, Guardian dan IKEA Jadi Penopang Utama
Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) PTBA juga melorot dari Rp 1,5 triliun menjadi Rp 1,05 triliun atau turun 30%.
Padahal, volume penjualan batu bara justru naik 7% menjadi 10,28 juta ton, dibanding 9,7 juta ton pada kuartal I 2024.
Kinerja ekspor menjadi penopang utama, dengan lonjakan 34% menjadi 5,09 juta ton. Penjualan domestik relatif stagnan di angka 5,19 juta ton.
Namun, lonjakan volume belum mampu mengompensasi penurunan harga jual. Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 tercatat hanya USD 69,37 per ton, ambles 12% secara tahunan.
Harga batu bara acuan Newcastle juga melemah 17% ke level USD 104,56 per ton. Bandingkan dengan kuartal I 2024, saat ICI-3 masih di USD 78,86 dan Newcastle di USD 125,76 per ton.
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) turut menjadi tekanan tambahan. Rata-rata harga BBM mencapai Rp 15.127 per liter, naik 10% dari tahun lalu, seiring dengan naiknya konsumsi akibat peningkatan volume produksi dan angkutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement