Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Emas Naik Tajam, Didukung Pelemahan Dolar dan Manuver Baru Trump

Harga Emas Naik Tajam, Didukung Pelemahan Dolar dan Manuver Baru Trump Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga emas bangkit dan melonjak tajam dalam perdagangan di Senin (5/5). Pasar menyambut baik pelemahan dolar yang menyusul meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven menjelang pengumuman keputusan soal kebijakan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Selasa (6/5), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global. Harga emas tercatat kembali meroket tinggi:

  • Emas spot: Naik 2,3% menjadi US$3.315,09 per ons.
  • Emas berjangka AS: Menguat 2,4% ke US$3.322,30 per ons.
  • Perak spot: Naik 1% menjadi US$32,31 per ons.
  • Platinum: Turun 0,4% menjadi US$956,05 per ons.
  • Palladium: Turun 1,5% ke US$939,55 per ons.

Analis Kitco Metals, Jim Wyckoff menyebut harga emas kali ini naik karena berbagai faktor, salah satunya adalah pelemahan indeks dolar yang membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Penurunan dolar juga terjadi menyusul naiknya permintaan aset lindung nilai usai adanya pengumuman tarif baru untuk film asing dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

“Kami melihat arus permintaan safe haven terus berlanjut, menjaga harga emas tetap tinggi. Kemungkinan harga akan bertahan di atas US$3.000,” kata Wyckoff.

Pasar saat ini menanti pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell. Mereka mencari petunjuk arah kebijakan suku bunga ke depan.

Sejak Desember, The Fed mempertahankan suku bunga dalam kisaran 4,25%-4,50%. Kini bank sentral juga diperkirakan tidak akan mengubah hal tersebut pada pertemuan kali ini. Namun, eskalasi kebijakan tarif menciptakan ketidakpastian baru terhadap prospek ekonomi.

“Saya tidak berpikir akan ada perubahan suku bunga dalam pertemuan ini, tapi pasar akan mencermati apakah The Fed mulai condong ke arah tertentu,” jelas Wyckoff.

Baca Juga: Trump Sebut Beberapa Negara Bisa Kena Tarif Permanen

Emas dikenal sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian dan cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah. Goldman Sachs memproyeksikan emas akan terus mengungguli perak, namun mencatat bahwa permintaan yang kembali meningkat terhadap emas kemungkinan juga akan mendorong harga perak naik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: