Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan Naik, tapi Rugi ARGO Justru Bengkak 895% pada Kuartal I 2025

Pendapatan Naik, tapi Rugi ARGO Justru Bengkak 895% pada Kuartal I 2025 Kredit Foto: Pexels
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emiten tekstil milik konglomerat The Ning King, PT Argo Pantes Tbk (ARGO), mencatat hasil yang kontras di kuartal I 2025. Meski pendapatan tumbuh impresif hingga 24% menjadi Rp30,42 miliar dari Rp24,52 miliar pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan justru mencatat lonjakan rugi.

Per 31 Maret 2025, rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp9,44 miliar. Angka ini membengkak 895,26 persen dari rugi Rp949,15 juta yang tercatat pada kuartal I 2024. Alhasil, rugi per saham dasar turut naik menjadi Rp2,98 dari sebelumnya hanya Rp0,30.

Pendapatan ARGO ditopang oleh dua sumber utama, yaitu penjualan tekstil sebesar Rp7,94 miliar dan pendapatan dari sewa yang berkontribusi cukup besar yakni Rp22,48 miliar.

Baca Juga: Industri Tekstil dan Pakaian Jadi Dinilai Butuh Perlindungan Berimbang di Tengah Tantangan Domestik dan Global

Di tengah kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan justru mengalami penurunan tipis menjadi Rp16,03 miliar dari sebelumnya Rp16,84 miliar. Hal ini membuat laba kotor melonjak menjadi Rp14,39 miliar, hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp7,67 miliar.

Namun sayangnya, peningkatan berbagai beban membuat keuntungan operasional tersebut tidak mampu menahan laju kerugian. Beban penjualan membengkak menjadi Rp795,78 juta dari Rp551,36 juta dan beban umum serta administrasi ikut naik menjadi Rp3,29 miliar dari Rp2,33 miliar.

Penghasilan usaha lainnya juga anjlok drastis menjadi hanya Rp56,96 juta dari sebelumnya Rp278,36 juta. Meski begitu, laba usaha masih mencatatkan pertumbuhan menjadi Rp10,36 miliar dari Rp4,93 miliar.

Baca Juga: Industri Tekstil Nasional Hadapi Tantangan Global, Ini Bentuk Dukungan Kemenperin

Sayangnya, lonjakan biaya keuangan menjadi hambatan besar. Beban ini melonjak drastis dari Rp251,73 juta menjadi Rp2,54 miliar. Alhasil, ARGO harus menanggung rugi sebelum pajak sebesar Rp9,73 miliar, jauh lebih besar dibandingkan kerugian pada kuartal I 2024 yang hanya Rp949,15 juta.

Dari sisi neraca, total aset ARGO per 31 Maret 2025 sedikit naik menjadi Rp1,13 triliun dari Rp1,12 triliun di akhir 2024. Namun, total ekuitas justru menyusut menjadi Rp112,43 miliar dari sebelumnya Rp121,88 miliar. Di sisi lain, liabilitas membengkak menjadi Rp1,02 triliun, naik dari Rp998,45 miliar pada akhir tahun lalu.

Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun perusahaan berhasil meningkatkan pendapatan dan laba usaha, tekanan dari beban keuangan dan pengeluaran lainnya masih menjadi tantangan besar bagi ARGO. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: