Kemenekraf Berupaya Benahi Sektor Perfilman RI untuk Ciptakan Ekosistem Inovatif

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) berupaya membenahi sektor perfilman Indonesia untuk menciptakan ekosistem inovatif untuk sineas lokal maupun internasional.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar mengatakan untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya siap bersinergi.
Baca Juga: Komdigi Jadi Penyumbang Terbesar PNBP dari Seluruh Kementerian di Kuartal I 2025
Wamenekraf mengutarakannya di hadapan Mari Elka Pangestu sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral, Leontinus Alpha Edison sebagai Deputi Kewirausahaan Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM), dan Cheryl Tanzil sebagai Tenaga Ahli Kedeputian V Kantor Staf Presiden (KSP) di Wisma Mandiri, Kantor Utusan Presiden, Jakarta pada Selasa (6/5/2025).
"Kami akan berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga serta pihak-pihak terkait lain untuk membenahi ekosistem perfilman. Kami harus membuat skema pendekatan dan gagasan manfaat apa saja yang bisa diberikan terhadap produksi film nasional dan internasional untuk menciptakan ekosistem inovatif yang mendukung industri kreatif," kata Wamenekraf, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Selasa (13/5).
Wamenekraf Irene menegaskan pentingnya melihat potensi dan mengerucutkan ekosistem perfilman sehingga industri kreatif seperti film, video, dan animasi bisa semakin terbuka peluang bisnisnya.
Untuk menciptakan hal tersebut, Wamenekraf Irene menyinggung sejumlah hambatan. Dia menyoroti tentang implementasi regulasi yang lebih mudah untuk memberikan akses terhadap lokasi-lokasi menarik di Indonesia agar bisa sesuai dengan proses kreatif dari rumah produksi.
"Kadang ada praktik nakal yang kerap meresahkan dalam produksi film seperti premanisme di lokasi syuting film. Untuk itu, harus ada aturan yang jelas seperti apa lokasi-lokasi di Indonesia bisa mendapat peluang baru dan mendapat pendapatan tambahan," kata Wamenekraf Irene.
Menanggapi paparan Wamenekraf Irene, Mari Elka Pangestu berharap ada tindak lanjut terlebih dahulu agar lebih banyak film-film kelas internasional yang bisa datang dan syuting ke Indonesia. Menurutnya, langkah itu menjadi pintu masuk membuka ekonomi kreatif dan mempromosikan keindahan pariwisata di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement