Menteri PPPA Diundang ke Iran untuk Lihat Langsung Pemberdayaan Perempuan dan Anak

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi bersama Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Yang Mulia Mohammad Boroujerdi memandang perlunya penguatan dan menjajaki potensi pengembangan kerja sama kedua negara di bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan ketahanan keluarga.
Hal tersebut terjadi dalam pertemuan antara Menteri PPPA dan Dubes Iran beserta delegasi di kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Baca Juga: KKP Dukung Desa Kertasana Jadi Pusat Budidaya Ikan Mas Koki
Menteri PPPA menyampaikan apresiasi atas hubungan erat antara Indonesia dengan Iran melalui Wakil Presiden Urusan Perempuan dan Keluarga Republik Islam Iran yang telah terjalin sejak penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Ketahanan Keluarga, pada 30 Juli 2018 di Teheran, Iran.
“Kami menyambut baik kelanjutan dan penguatan hubungan kerja sama ini yang telah diperbaharui melalui MoU di tahun 2023. Kami berharap dapat terus diperkuat dan membawa manfaat nyata bagi kemajuan perempuan, anak, dan keluarga di kedua negara,” ujar Menteri PPPA membuka dialog.
Sebagai bentuk komitmen pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Menteri PPPA memaparkan tiga program prioritas nasional Kemen PPPA yang akan dijalankan dalam lima tahun ke depan dalam misi besar menuju Indonesia Emas 2045.
“Ada 3 prioritas utama Kemen PPPA antara lain Ruang Bersama Indonesia (RBI) yang merupakan gerakan kolaboratif seluruh elemen masyarakat. Program ini kami kembangkan dengan pendekatan lokal yang holistik dan berkelanjutan yang kini sudah ada di 7 lokasi sebagai pilot project, Satu Data Perempuan dan Anak Berbasis Desa, dan perluasan layanan SAPA 129 sebagai hotline pengaduan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” jelas Menteri PPPA.
Menteri PPPA turut menyampaikan apresiasi atas kiprah Republik Islam Iran dalam meningkatkan partisipasi perempuan di bidang ekonomi dan sains.
Dalam diskusi, pihak Indonesia tertarik dengan strategi Iran dalam mendorong perempuan di sektor STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) mengatasi hambatan pendidikan tinggi, serta mekanisme pengawasan pelaksanaan kebijakan perempuan di semua sektor.
Sementara itu, Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia menyambut baik keinginan Menteri PPPA untuk lebih menguatkan jalinan kerja sama antar Negara dalam isu-isu perempuan dan anak serta memperkuat ketahanan keluarga.
Mohammad Boroujerdi turut menggambarkan kerja sama antara Iran dan Indonesia memiliki hubungan yang sangat dekat selama ini, serta menawarkan Menteri PPPA dapat melakukan kunjungan bilateral ke Iran.
“Kami secara resmi mengundang ibu Menteri PPPA untuk bisa berkunjung ke Negara kami Iran. Untuk melihat langsung upaya pemajuan hak dan pemberdayaan perempuan, anak dan keluarga di Iran juga sebagai bentuk kunjungan balasan atas Wakil Presiden Urusan Perempuan dan Keluarga Republik Islam Iran yang sebelumnya datang ke Indonesia pada 2023 agar kedua pihak bisa melanjutkan koordinasi dan pertukaran pikiran ke depan,” ucap Duta Besar Iran, Yang Mulia Mohammad Boroujerdi.
Kerja sama yang telah terjalin antara kedua negara mencakup berbagai kegiatan, seperti workshop pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi melalui kerajinan dan UMKM, penguatan peran perempuan di berbagai sektor, khususnya teknologi informasi, pengembangan desa ramah perempuan dan anak, serta pemberdayaan perempuan kepala keluarga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement