Kredit Foto: Bloomberg
Bank Sentral Eropa (ECB) buka suara terkait topik-topik utama yang akan menjadi sorotannya dalam The European Central Bank's Biannual Financial Stability Review di 21Mei 2025.
Wakil Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Luis de Guindos, menyatakan bahwa perang dagang global, volatilitas pasar keuangan, dan tingginya tingkat utang merupakan tiga risiko utama yang dihadapi ekonomi zona euro saat ini.
Baca Juga: Uni Eropa Bersiap Sanksi Rusia Jika Tolak Gencatan Senjata Ukraina
“Risiko terhadap pertumbuhan akibat ketegangan dagang, dikombinasikan dengan peningkatan belanja pertahanan, dapat membatasi ruang fiskal yang tersedia untuk melindungi ekonomi dari guncangan, serta mengatasi tantangan struktural seperti perubahan iklim, digitalisasi, dan produktivitas yang rendah,” ujar de Guindos, dilansir dari Reuters, Jumat (16/5).
Ia menyoroti bahwa pasar saham memang sempat melemah saat tarif diumumkan, namun sebagian besar telah pulih kembali. Meski demikian, ia juga mengatakan bahwa hal ini mungkin tidak sejalan dengan potensi risiko yang ada.
“Seperti halnya premi risiko pasar saham, spread kredit juga tetap tertekan dan tampaknya tidak mencerminkan tingginya ketidakpastian geopolitik dan kebijakan yang terjadi saat ini,” katanya.
De Guindos memperingatkan bahwa investor mungkin tengah meremehkan dan salah menghitung risiko skenario buruk yang dapat terjadi akibat ketidakpastian ekonomi global.
Ia juga menambahkan bahwa ketegangan perdagangan bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi melalui penurunan kepercayaan, dan bahkan jika terjadi resolusi politik, rumah tangga dan perusahaan cenderung tetap menahan belanja sebagai langkah antisipatif.
Di sisi lain, pemerintah negara-negara zona euro kemungkinan akan meningkatkan pengeluaran untuk menopang pertumbuhan dan memenuhi komitmen pertahanan yang lebih tinggi.
Baca Juga: RI-Uni Eropa Optimis Negosiasi I-EU CEPA Selesai Semester Pertama Tahun Ini
Namun, tingkat utang publik yang sudah tinggi dan beban bunga utang yang meningkat berpotensi memberikan tekanan tambahan pada keuangan negara, bahkan sebelum menangani tantangan struktural lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement