Hasil Survei: Warga AS Tetap Ingin Beralih ke Kendaraan Listrik, Meski Trump Bebankan Pajak dan Tarif
Kredit Foto: Getty Images/Montinique Monroe
Berdasarkan hasil survei dari firma riset dan wawasan konsumen J.D. Power disebutkan bahwa sebagian besar warga Amerika Serikat (AS) ingin membeli mobil listrik, meskipun diliputi masa depan yang tidak pasti.
Seperti polemik keringanan pajak dan tarif mengancam akan membuat harganya lebih mahal, ditambah Presiden Amerika Serikat (AS) nampak seperti anti lingkungan hidup.
Meskipun ada ketidakpastian atas tarif impor dan suku cadang mobil serta rancangan undang-undang baru dari Partai Republik yang bertujuan untuk menghapus keringanan pajak kendaraan listrik federal, warga AS masih menunjukkan minat yang kuat terhadap kendaraan listrik.
Permintaan tetap stabil dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menurut sebuah studi baru dari firma riset dan wawasan konsumen J.D. Power.
Kendaraan listrik mendorong transformasi industri otomotif AS yang terjadi sekali dalam seabad, tetapi negara itu masih terbelah atas pilihan adopsi kendaraan.
Menurut studi J.D. Power, 24% pembeli kendaraan mengatakan mereka "sangat mungkin" membeli EV dan 35% "agak mungkin"—metrik ini pada dasarnya tetap tidak berubah dari tahun lalu.
"Jadi sekitar 60% pembeli kendaraan memikirkan EV, tetapi tingkat konversi tetap jauh lebih rendah karena berbagai alasan. EV hanya menyumbang sekitar 7,5% dari total penjualan kendaraan di AS pada kuartal pertama, masih naik dari 7% pada Q1 2024,".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement