Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

B50 Siap Jalan Tahun Depan, Pemerintah Pastikan Tak Perlu Tambah Lahan Sawit

B50 Siap Jalan Tahun Depan, Pemerintah Pastikan Tak Perlu Tambah Lahan Sawit Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah memastikan bahwa rencana penerapan campuran biodiesel 50 persen (B50) tidak akan berdampak pada perluasan lahan kelapa sawit. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menegaskan, kebutuhan bahan baku B50 masih dapat dipenuhi dari produksi yang ada saat ini.

“B50 belum memerlukan tambahan lahan. Ini sudah kami koordinasikan dengan Kementerian Pertanian terkait kecukupan bahan baku CPO,” ujar Yuliot saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (16/5/2025).

Menurut Yuliot, tambahan lahan baru kemungkinan baru akan diperlukan apabila Indonesia mulai beranjak ke penerapan B60. Namun, potensi perluasan lahan tersebut pun dinilai bisa ditekan melalui program replanting, yakni penanaman ulang pohon sawit yang sudah tua dan tidak produktif.

Baca Juga: Pemerintah Siap Implementasikan Biodiesel B50 Mulai Tahun Depan

“Kalau masuk ke B60, baru ada kemungkinan perluasan lahan, namun itu pun masih bisa ditekan dengan replanting,” imbuhnya.

Pemerintah menargetkan implementasi B50 dapat dimulai pada awal 2026. Saat ini, evaluasi masih berlangsung, terutama terkait kesiapan pasokan bahan baku utama yaitu Fatty Acid Methyl Ester (FAME).

“Beberapa produsen FAME mendapatkan kuota lebih besar tahun ini, mereka juga meningkatkan kegiatan investasinya. Dari sisi bahan baku, juga sudah dikonsolidasikan,” ungkapnya.

Baca Juga: Bioetanol Aren Didorong Jadi Bahan Bakar Masa Depan

Ia menambahkan bahwa pemanfaatan produk samping (by-product) dari industri biodiesel juga penting untuk memperkuat ekosistem hilirisasi industri berbasis sumber daya alam.

“By-product ini harus dimanfaatkan maksimal agar rantai nilai industri kita makin kuat,” tegas Yuliot.

Landasan kebijakan B50 adalah keberhasilan program B40 yang telah berjalan dengan baik di sektor PSO maupun non-PSO.

Baca Juga: Peran Strategis Kebijakan Pungutan Ekspor yang Dikelola BPDP bagi Ekosistem Industri Perkebunan Sawit Nasional

Baca Juga: 6 Keunggulan Minyak Sawit sebagai Kebutuhan Penting bagi Masyarakat Dunia

“Kita melakukan evaluasi terhadap B40, dan alhamdulillah implementasinya berjalan baik,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: