Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prinsip 4R hingga Regulasi PLTSa jadi Upaya Kementerian PU Mendorong Pengurangan dan Pengelolaan Sampah

Prinsip 4R hingga Regulasi PLTSa jadi Upaya Kementerian PU Mendorong Pengurangan dan Pengelolaan Sampah Kredit Foto: Kementerian PU
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus berkomitmen mendorong pengurangan dan pengelolaan sampah yang terpadu, tangguh, dan berkelanjutan menuju target 2030. Sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi tidak hanya bertujuan mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga mendukung kesehatan masyarakat, ketahanan iklim, serta memperkuat ekonomi sirkular.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan pentingnya percepatan transformasi pengelolaan sampah menjadi energi bersih dan berkelanjutan. Hal ini menjadi prioritas mengingat volume sampah di Indonesia terus meningkat setiap hari. Beberapa langkah strategis yang ditempuh meliputi:

1. Pembangunan Fasilitas Waste to Energy (WTE)

Kementerian PU mendorong percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di berbagai daerah untuk mengubah sampah menjadi sumber energi terbarukan.

2. Optimalisasi Prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery)

Penerapan prinsip 4R diperkuat untuk mengurangi timbulan sampah sejak awal, mendaur ulang material bernilai ekonomi, dan memanfaatkan sampah sebagai bahan baku energi.

3. Penyederhanaan Regulasi dan Tarif Listrik PLTSa

Pemerintah menyederhanakan regulasi dan menyesuaikan tarif listrik dari PLTSa untuk menarik lebih banyak investasi swasta dalam pengelolaan sampah.

4. Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)

Skema KPBU digunakan untuk mengoptimalkan pembiayaan proyek pengelolaan sampah tanpa membebani anggaran negara.

Baca Juga: Kementerian PU Targetkan Pembangunan 36.000 Km Jalan Nasional hingga 2040

Sementara itu, dalam sesi diskusi tematik bertajuk From Waste to Resources: Advancing Integrated Infrastructure for Waste Management pada acara International Conference Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta pada Kamis (12/6), Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU, Dewi Chomistriana, menyoroti pentingnya pendekatan berbasis ekonomi sirkular dan digitalisasi. 

Pengembangan infrastruktur persampahan kini berfokus pada pemanfaatan sampah sebagai sumber daya bernilai ekonomi. Teknologi seperti E-Sampah dan Internet of Things (IoT) diterapkan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah.

Namun, tak bisa dipungiri bahwa tantangan besar masih dihadapi. Saat ini, hanya 49% permukiman yang terlayani sistem pengangkutan sampah, dan dari 137.000 ton sampah harian, sebagian besar masih berakhir di TPA tanpa pemilahan.

Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian PU telah berupaya menjalankan program reguler seperti pembangunan TPA Regional dan TPS-3R, serta program khusus seperti pemanfaatan plastik dalam campuran aspal dan pengembangan PLTSa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: