- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Ditelisik Soal Volatilitas Transaksi, Emiten Saham Mayapada Hospital (SRAJ) Beri Penjelasan ke BEI
Kredit Foto: Garnesia.com
Emiten Mayapada Hospital, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) menanggapi permintaan Bursa Efek Indonesia (BEI) sehubungan dengan volatilitas transaksi efek. Diketahui, saham SRAJ berakhir menanjak 0,26% ke level Rp3.810. Dalam sepekan, menguat 2,14% dan meroket hingga 27,42% sepanjang sebulan terakhir.
Sekretaris Perusahaan SRAJ, Arie Farisandi, dalam keterbukaan informasi pada Selasa (17/6) menyatakan bahwa saat ini tidak ada informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek Perseroan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan Informasi Atau Fakta Material Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik.
"Namun, kami mencermati bahwa akhir-akhir ini terdapat banyak pemberitaan positif mengenai Perseroan terkait dengan masuknya investor strategis, Bain Capital, dan rencana pengembangan Perseroan, yaitu di Batam, Jakarta Timur, Surabaya, dan, baru-baru ini, dilakukannya ground breaking pembangunan Tower 3 di Mayapada Hospital Jakarta Selatan," ujar Arie.
Baca Juga: Emiten Rumah Sakit Mayapada (SRAJ) Dirikan Entitas Usaha Baru, Ini Tujuannya
Saat ini tidak ada pula informasi, fakta, atau kejadian penting lainnya yang material yang dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan yang belum diungkapkan.
"Perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.04/2017. Adapun informasi mengenai kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan saham Perseroan yang kami ketahui adalah sebagaimana terakhir dilaporkan kepada Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan tanggal 10 Juni 2025 melalui surat kami No. 016/PT- SRAJ/VI/2025," lanjut Arie.
Soal rencana korporasi, Arie menyebut, Perseroan saat ini tidak memiliki rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di Bursa setidaknya dalam 3 bulan mendatang.
Baca Juga: Pendapatan Naik, Pengelola RS Mayapada (SRAJ) Justru Catat Rugi Rp28,54 Miliar di Awal 2025
Selain itu, Arie juga sudah melakukan konfirmasi kepada pemegang saham utama dan hasilnya mereka menyatakan tidak memiliki rencana sehubungan dengan kepemilikan sahamnya di Perseroan.
"Kami berpendapat bahwa peningkatan aktivitas dan frekuensi transaksi saham Perseroan merupakan dampak dari kondisi pasar yang mengapresiasi kondisi usaha Perseroan terkini," tutup Arie.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement