Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kondisi Geopolitik Global Membaik, Bitcoin Diprediksi Tembus US$108.000!

Kondisi Geopolitik Global Membaik, Bitcoin Diprediksi Tembus US$108.000! Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Financial Expert Ajaib, Panji Yudha, memprediksi harga Bitcoin (BTC) awal pekan ini kembali naik menjadi US$108.000. Dia mengatakan hal ini berkaitan erat dengan meredanya tensi geopolitik di Timur Tengah dan sentimen positif dari pasar saham Amerika Serikat.

Panji mengatakan, kenaikan harga BTC ini mencerminkan kepercayaan jangka menengah investor besar terhadap aset kripto utama tersebut.

“Bitcoin masih bertahan solid di atas level psikologis US$100.000. Ini menandakan minat beli jangka menengah dari institusi tetap kuat, bahkan di tengah gejolak geopolitik dan ketidakpastian makro," ujar Panji dikutip dari keterangan resmi, Selasa (17/6/2025).

Baca Juga: Sentuh US$108.600, Harga Bitcoin Meroket Dekati Rekor Tertinggi Jelang Pertemuan The Fed

Dia mengatakan, sentimen positif juga didukung oleh arus dana masuk ke ETF spot Bitcoin yang melonjak signifikan. Disebutkan dalam data SoSoValue, total inflow sebesar US$1,07 miliar dalam periode 9 hingga 12 Juni 2025. Inflow terbesar terjadi pada 10 Juni dengan nilai mencapai US$431,12 juta. 

Bukan hanya itu, aksi korporasi juga memperkuat sinyal akumulasi. Diketahui MicroStrategy kembali menambah kepemilikan sebesar 10.100 BTC atau setara US$1,05 miliar sehingga saat ini total asetnya mencapai 592.100 BTC dengan harga beli rata-rata US$70.700. 

Selain itu, Metaplanet, sebuah perusahaan asal Jepang mencatatkan kepemilikannya mencapai 10.000 BTC.

Di samping itu, menandai ekspansi baru perusahaan Trump ke sektor aset digital, Trump Media  mulai mengambil posisi di pasar kripto dengan rencana peluncuran ETF berbasis Bitcoin dan Ethereum dengan komposisi 75:25.

Baca Juga: Terpantau Stabil Lagi, Harga Bitcoin Diprediksi Naik ke US$135.000 di Kuartal III 2025

Berdasarkan alasan-alasan itu, lonjakan harga ini mencerminkan bahwa akumulasi oleh institusi terus menjadi pendorong utama penguatan Bitcoin, sekaligus mengindikasikan transisi fase konsolidasi menuju siklus bullish lanjutan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Djati Waluyo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: