Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadir di Makassar, Menkomdigi Meutya Ajak Warga Sulsel Lindungi Anak dari Bahaya Digital

Hadir di Makassar, Menkomdigi Meutya Ajak Warga Sulsel Lindungi Anak dari Bahaya Digital Kredit Foto: Kemkomdigi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyerukan pentingnya kerja sama seluruh lapisan masyarakat Sulawesi Selatan untuk melindungi anak-anak dari ancaman dunia digital. 

Ia menegaskan bahwa upaya perlindungan tidak bisa hanya mengandalkan regulasi, melainkan membutuhkan peran aktif orang tua, sekolah, dan komunitas dalam pengawasan dan edukasi.

Meutya mengingatkan bahwa anak-anak kini terpapar berbagai konten digital di ruang privat, bahkan di tempat seperti kamar mandi. Dalam acara Fasilitasi Literasi Digital untuk Perempuan, Anak, dan Komunitas di Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BBPSDMP) Komunikasi dan Digital Makassar, Senin (16/06/2025), ia mengatakan, "Anak-anak kini mengakses media sosial dari tempat paling privat seperti kamar mandi. Di situ, mereka bisa melihat apa pun, dari yang sangat baik hingga yang sangat mencelakakan."

Ia membandingkan risiko dunia digital dengan aktivitas berbahaya di dunia nyata, seperti mengemudi di usia dini. "Ibu-ibu lebih khawatir membiarkan anak usia 13 tahun menyetir mobil atau bermain gawai tanpa pengawasan? Dua-duanya berbahaya. Tapi karena gawai tidak terlihat, risikonya sering terabaikan," tegasnya.

Pemerintah telah mengambil langkah dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik Dalam Pelindungan Anak (PP TUNAS), yang mewajibkan platform digital membatasi akses konten tidak pantas bagi anak. Namun, Meutya menekankan bahwa peran masyarakat tetap vital.

Baca Juga: Menkomdigi Meutya Hafid Apresiasi Balmon Makassar sebagai Penjaga Stabilitas Komunikasi Nasional

"Kami membuat regulasi. Tapi tidak mungkin menjangkau semua ruang privat anak. Maka edukasi dari orang tua dan masyarakat Sulawesi Selatan secara umum sangat kami harapkan," ujarnya.

Kementerian Kominfo kini memiliki Direktorat Jenderal khusus yang fokus pada pengawasan konten digital, termasuk memblokir jutaan akun negatif. Namun, Meutya mengakui tantangan besar dengan kecepatan penyebaran konten berbahaya, terutama dengan adanya kecerdasan buatan.

"Kami terus men-take down konten berbahaya. Namun kecepatan penyebarannya kini sangat tinggi karena adanya kecerdasan buatan. Maka masyarakat perlu memahami bahwa ruang digital sama bahayanya dengan dunia nyata," tambahnya.

Ia mengapresiasi karakter gotong royong masyarakat Sulawesi Selatan yang dinilai mampu mempercepat penyebaran literasi digital. "Saya yakin kita bisa menyebarkan edukasi digital dengan cepat karena masyarakat Sulawesi Selatan sangat kuat dalam kebersamaan dan komunikasi antarwarga," ungkap Meutya.

Acara ini turut dihadiri oleh Kepala BPSDM Komunikasi dan Digital, Bonifasius Wahyu Pudjianto, serta Direktur Jenderal Infrastruktur Digital, Wayan Toni Supriyanto, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memperkuat perlindungan anak di era digital.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: