Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wamendag Ungkap Manfaat Penyelesaian Indonesia-EU CEPA Bagi RI-Belanda

Wamendag Ungkap Manfaat Penyelesaian Indonesia-EU CEPA Bagi RI-Belanda Kredit Foto: Biro Humas Kemendag
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Dyah Roro Esti Widya Putri melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Belanda Michiel Sweers di Jakarta.

Dalam pertemuan yang diselenggarakan pada Senin (16/6/2025) itu, kedua pihak membahas potensi kerja sama bilateral secara mendalam yang mencakup sektor energi terbarukan (renewable energy), maritim, dan pertanian serta perkembangan penyelesaian perundingan Indonesia-EU CEPA.

Baca Juga: Produk Kayu RI Hadapi Penyelidikan Antidumping di AS, Kemendag Lakukan Ini

Dalam kesempatan ini, Wamendag menyampaikan pentingnya penyelesaian CEPA dan kerja sama dalam pemenuhan kebijakan lingkungan Uni Eropa (UE) yang berpotensi menghambat perdagangan.

"Kami mengapresiasi kemajuan signifikan dalam perundingan serta mendorong Indonesia dan UE untuk mencapai kesepakatan substansial pada tahun ini. Sejumlah isu terkait ketentuan nontarif pada prinsipnya telah diselesaikan. Tim perunding berfokus untuk mencapai titik temu melalui  penyusunan rancangan hukum," jelas Wamendag Roro, dikutip dari siaran pers Kemendag, Kamis (19/6). 

Wamendag Roro memandang, penyelesaian Indonesia-EU CEPA merupakan jalan terbaik kedua belah pihak untuk segera menciptakan lingkungan yang lebih ramah bisnis guna mempertahankan kesejahteraan ekonomi. IEU-CEPA juga dipandang sebagai sarana terbaik untuk menemukan jalan tengah terkait peraturan yang berpotensi memberikan beban yang tidak perlu pada perdagangan, bersifat diskriminatif, dan tidak sejalan dengan aturan dan prinsip World Trade Organization (WTO). 

Wamendag Roro juga menyoroti penundaan European Union Deforestation-free Regulation Indonesia (EUDR). "Penundaan EUDR sangat kami hargai. Namun, hal itu tidak menjawab kekhawatiran utama kami, yaitu potensi dampak buruk, khususnya bagi petani kecil kami. Indonesia memandang kebijakan ini sebagai diskriminatif dan kontraproduktif terhadap upaya global bersama dalam mengatasi masalah iklim," jelasnya.

Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Belanda Michiel Sweers menyampaikan potensi kerja sama di sektor energi terbarukan, maritim, dan pertanian, khususnya pada peningkatan infrastruktur dan digitalisasi. Dalam hal penyelesaian Indonesia-EU CEPA, Michiel mendukung penyelesaian CEPA tersebut. Michiel juga menyampaikan, kebijakan UE terkait lingkungan adalah untuk menciptakan keberlanjutan sehingga perlu dipikirkan cara terbaik yang saling menguntungkan.

Sekilas Perdagangan dan Investasi Indonesia-Belanda

Berdasarkan data yang diolah Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia-Belanda  pada 2024 mencapai USD 5,6 miliar atau meningkat 18,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: