GOAP dan Bank Dunia Sorot RI Sebagai Negara Terdepan Implementasi Ocean Accounting
Kredit Foto: KKP
Sekretariat Global Ocean Accounts Partnership (GOAP) dan Bank Dunia secara khusus menyoroti Indonesia sebagai negara terdepan dalam implementasi ocean accounting (neraca sumber daya laut).
Dalam acara “Delivering on the 2030 Sustainable Ocean Economy: Pledge to Develop Ocean Accounts by 2030”, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mendapatkan pengakuan internasional atas capaian Indonesia dalam pengelolaan laut berkelanjutan melalui penerapan ocean account.
Baca Juga: KKP Tegaskan Program Kampung Nelayan Merah Putih Bukan Sebatas Proyek Pembangunan
Forum bergengsi yang dihadiri lebih dari 100 peserta ini, diselenggarakan oleh Pemerintah Portugal dan didukung oleh Kosta Rika, Norwegia, Maladewa, Fiji, Inggris, Indonesia, OECD, Bank Dunia, serta Global Ocean Accounts Partnership (GOAP). Acara tersebut diselenggarakan di sela-sela UN Ocean Conference Ketiga di Nice, Prancis.
Menteri Trenggono menegaskan bahwa ocean account tidak boleh berhenti hanya sebagai proyek, data statistik, atau inisiatif yang berjalan sendiri-sendiri.
"Ocean account harus menjadi alat pendukung pengambilan keputusan dalam kebijakan kelautan nasional," kata Menteri Trenggono, dikutip dari siaran pers KKP, Jumat (20/6).
Capaian Utama
Penggunaan ocean account diakui sebagai alat transformasi menuju pembangunan kelautan berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, Indonesia dapat memperkuat implementasi ekonomi biru, menjaga kelestarian ekosistem laut, serta mendukung ketahanan pangan dan penanggulangan perubahan iklim. Hal ini tentu saja pada akhirnya akan mendukung bahkan memperkuat pencapaian Astacita 8 yaitu menyelaraskan kehidupan yang harmonis dengan alam dan lingkungan.
Adapun empat capaian utama yang telah diraih Indonesia dalam pengembangan ocean account di antaranya yaitu; Penyusunan aset ekosistem seluas 10 juta hektare perairan laut; Penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk metodologi ocean account; Pengembangan dashboard dan decision support system (DSS); dan Penyusunan peta jalan Ocean Account Indonesia 2025–2045.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement