Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Trenggono Jelaskan Coral Reef Bond, Inovasi Pendanaan Kelautan Terbaru

Menteri Trenggono Jelaskan Coral Reef Bond, Inovasi Pendanaan Kelautan Terbaru Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, menjelaskan inovasi pendanaan kelautan terbaru, yaitu Coral Reef Bond atau obligasi terumbu karang yang bersumber bukan dari pemerintah maupun utang.

Inovasi ini diperkenalkan melalui side event bertajuk Indonesia Coral Reef Bond : The World First Outcome Bond for Marine Protected Area and Its Underlying Strategic Activities, pada acara The Third United Nations Ocean Conference (UNOC) yang berlangsung pada 9–13 Juni 2025 di Nice, Prancis.

Baca Juga: Kembangkan Proyek Masa Depan, KAI Logistik Targetkan Raup Pendapatan Rp1,8 Triliun di 2029

Menteri Trenggono mengatakan inisiatif tersebut merupakan langkah konkret menuju target 30% kawasan konservasi laut pada 2045 dan juga upaya menjembatani kekurangan pendanaan konservasi sebesar USD 100–200 juta per tahun. 

Coral Reef Bond merupakan instrumen pendanaan outcome based pertama di dunia untuk konservasi dengan menggunakan sumber pendanaan bukan dari pihak pemerintah (non-sovereign) dan bukan hutang (non-debt), serta principal protection oleh Bank Dunia," ungkap Menteri Trenggono, dikutip dari siaran pers KKP, Jumat (20/6).

Instrumen pendanaan ini digunakan untuk mendukung peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi yang diukur menggunakan standar global, yaitu IUCN Green List dengan indikator peningkatan biomassa ikan.

Inovasi Keuangan Konservasi

Sementara itu, ada tiga lokasi konservasi prioritas yang menjadi fokus implementasi yaitu Kawasan Konservasi Nasional Raja Ampat, Kawasan Konservasi Daerah Raja Ampat, dan Kawasan Konservasi Daerah Kepulauan Alor. Indonesia akan mengelola dana dari forgone coupon untuk memastikan hasil konservasi yang terukur dan berkelanjutan di lokasi tersebut.

Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto, yang turut memberikan sambutan, menyebut pengenalan Coral Reef Bond sebagai tonggak penting dalam inovasi keuangan konservasi. Ia menekankan pentingnya dukungan kebijakan dan regulasi agar inisiatif seperti ini dapat terus tumbuh dan memberi dampak nyata.

Side event ini juga menghadirkan panelis internasional dari berbagai lembaga, seperti UN, Bank Dunia, GEF, BNP Paribas, dan UNESCO-IOC. Mereka membahas peluang dan tantangan pembiayaan konservasi, serta strategi menggerakkan pendanaan sektor swasta untuk mendukung kelestarian laut.

Wakil Menteri Luar Negeri RI Arif Havas Oegroseno yang memfasilitasi jalannya diskusi menegaskan bahwa Coral Reef Bond bisa menjadi model global dalam pendanaan konservasi laut yang berkelanjutan dan terukur. Pendekatan ini diharapkan dapat direplikasi oleh negara-negara lain di masa depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: