
Pemerintah Indonesia menegaskan pentingnya kolaborasi internasional dalam mempercepat pengembangan sumber daya manusia (SDM) digital, seiring pesatnya pertumbuhan industri dan pusat data nasional. Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Bonifasius Wahyu Pudjianto, menyatakan kebutuhan akan talenta digital kompeten semakin mendesak.
“Saat ini industri-industri di Indonesia berkembang, data center juga berkembang, tapi sumber daya kompeten, memiliki kompetensi, pusat data itu membutuhkan yang ahli terkait security, infrastruktur, control and maintenance, ahli terhadap cyber attack, ahli terhadap proteksi dan lain sebagainya,” kata Boni dalam acara Ngopi Bareng Media, Jumat (20/6/2025).
Baca Juga: Komdigi Undang Perusahaan Teknologi Global Dirikan Pusat Riset di Indonesia
Sebagai respons terhadap tantangan tersebut, Indonesia dan Rusia resmi meluncurkan kerja sama strategis di bidang digital yang kini telah memasuki tahap implementasi. Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan langsung pertukaran dokumen kerja sama di St. Petersburg.
Kolaborasi ini mencakup pengembangan jaringan 5G, teknologi Internet of Things (IoT), penguatan keamanan siber, serta pelatihan SDM berbasis teknologi informasi.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa kerja sama tersebut tidak hanya bersifat simbolis, tetapi langsung memasuki fase eksekusi. Salah satunya melalui pembentukan Sub-Komite Khusus yang menjadi penggerak utama program digital bersama.
Baca Juga: Dari 5G hingga Keamanan Siber, Indonesia-Rusia Perkuat Kolaborasi Teknologi Digital
“Indonesia dan Rusia sepakat membentuk Sub-Komite Khusus sebagai penggerak utama program digital bersama, termasuk pelatihan SDM, pertukaran teknologi, dan inisiatif konten media kolaboratif,” ujar Meutya dalam keterangan resminya.
Kominfo menilai kerja sama dengan Rusia bersifat strategis, mengingat tantangan ketertinggalan suplai talenta digital dalam negeri. Rusia dinilai memiliki pengalaman relevan, terutama dalam penyediaan layanan digital murah dan cepat yang telah menjangkau 92 persen populasi negaranya.
“Diplomasi digital Indonesia kini bergerak nyata. Kami ingin hasil konkret yang memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain aktif dalam lanskap digital dunia,” tegas Meutya Hafid.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement