Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Thailand Bergejolak, PM Didesak Mundur setelah Telepon Rahasia Bocor

Thailand Bergejolak, PM Didesak Mundur setelah Telepon Rahasia Bocor Kredit Foto: Unsplash/Dave Kim
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra terdesak mundur dari jabatannya menyusul bocornya percakapan telepon dengan mantan pemimpin Kamboja, Hun Sen. Bocoran tersebut memicu kemarahan publik dan memperburuk posisi politiknya yang kian rapuh setelah ditinggalkan salah satu mitra utama koalisi.

Percakapan yang bocor pada Rabu lalu mengungkap pernyataan Paetongtarn yang menyebut seorang jenderal Thailand “hanya ingin terlihat keren” dalam merespons ketegangan wilayah perbatasan dengan Kamboja. Pernyataan itu dianggap melanggar batas di negara yang militer masih memiliki pengaruh besar dalam politik.

Partai United Thai Nation (UTN), mitra terbesar kedua dalam koalisi pemerintah, mengancam akan keluar jika Paetongtarn tidak mengundurkan diri. “Jika dia tidak mundur, partai akan meninggalkan pemerintahan,” ujar salah satu sumber internal UTN mnengutip Reuters.

Baca Juga: Angka Penjualan Naik, Tapi Industri Otomotif Thailand Justru Khawatir

Hingga kini, UTN belum mengumumkan sikap resmi dan menunggu ketua partai menyampaikan langsung kepada Paetongtarn.

Meski mendapat dukungan dari Partai Demokrat, kekuatan mayoritas koalisi kini menggantung pasca keluarnya Partai Bhumjaithai pada awal pekan ini. Jika UTN mundur, pemerintahan Paetongtarn dipastikan goyah.

Di tengah gejolak politik, nilai tukar baht Thailand terus melemah dan mencatat penurunan terbesar sejak Februari. Sementara itu, tekanan ekonomi bertambah akibat stagnasi pertumbuhan dan bayang-bayang tarif tinggi dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Disambut Hangat Raja dan Ratu Thailand di Amphorn Royal Palace

Paetongtarn, perdana menteri termuda Thailand yang baru menjabat 10 bulan, belum memberi komentar atas desakan mundur. Namun, ia muncul bersama para kepala militer pada Kamis dan menyatakan komitmennya untuk mempertahankan kedaulatan negara. Hari ini, ia dijadwalkan mengunjungi pangkalan militer di perbatasan dan bertemu Letnan Jenderal Boonsin Padklang, yang sempat ia kritik dalam panggilan yang bocor.

Kelompok aktivis dari berbagai aliran berencana menggelar demonstrasi besar-besaran di Bangkok pada 28 Juni, mendesak Paetongtarn mundur dan meminta partai-partai koalisi segera menarik dukungan.

Sumber internal dari Partai Pheu Thai menyebutkan pemerintah masih mempertimbangkan perombakan kabinet untuk menstabilkan situasi politik tanpa perlu membubarkan parlemen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: