Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transformasi Industri Hijau Kunci Bangun Ekonomi Berkelanjutan

Transformasi Industri Hijau Kunci Bangun Ekonomi Berkelanjutan Kredit Foto: Kemenperin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi mengungkapkan transformasi industri hijau merupakan salah satu kunci untuk membangun ekonomi berkelanjutan dan berdaya saing.

Dan kampus serta mahasiswa berperan penting dalam mewujudkan transformasi industri hijau yang berkelanjutan dan berdaya saing.

Baca Juga: Kementerian PKP dan Bappenas Matangkan Skema Bantuan dan Insentif Rumah Murah

“Sebagai bagian dari Asta Cita, kita punya tanggung jawab bersama untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan dan berdaya saing. Salah satu kuncinya adalah transformasi industri hijau, yang tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru," kata Kepala BSKJI, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Jumat (20/6).

Menurut Andi, kampus sebagai pusat ilmu pengetahuan dan inovasi memiliki posisi strategis dalam mendorong perubahan menuju industri yang ramah lingkungan. Mahasiswa disebutnya bukan hanya calon pemimpin masa depan, tetapi juga agen perubahan yang bisa memulai langkah konkret dari sekarang.

Andi juga menyoroti pentingnya kesadaran lingkungan dari aktivitas keseharian di kampus, termasuk penggunaan plastik sekali pakai, pengelolaan sampah elektronik, serta penanganan limbah makanan di kantin. “Jika kita mampu menemukan solusi yang efektif di lingkungan kampus, maka kita bisa menjadikannya model untuk sektor industri secara lebih luas,” ujarnya.

Kemenperin, lanjut Andi, terus mendorong pengembangan ekonomi sirkular melalui pemanfaatan limbah sebagai bahan baku, serta memperluas sertifikasi industri hijau untuk meningkatkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan. Kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan dunia pendidikan, dinilai krusial untuk menciptakan perubahan nyata.

“Industri hijau bukan hanya tentang pengurangan dampak lingkungan, tetapi juga upaya membangun ekonomi yang inklusif dan kompetitif. Ini sangat sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

Pada kesempatan AIGIS Goes to Campus di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (15/6), Kepala Pusat Industri Hijau Kemenperin Apit Pria Nugraha mengapresiasi Universitas Indonesia yang dinilai memiliki potensi besar menjadi pelopor dalam pengelolaan limbah kampus yang cerdas dan berkelanjutan. “Bayangkan jika setiap kampus di Indonesia menerapkan sistem serupa. Dampaknya akan luar biasa,” ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa UI Depok, dengan mengusung tema “Campus Waste Solution, Greener Industry-Wide Transformation”.

Apit berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk terlibat aktif dalam perubahan ini. “Kalian adalah generasi masa depan. Perubahan besar dimulai dari ide kecil di lingkungan akademik. Dengan inovasi, riset, dan kebijakan kampus yang ramah lingkungan, kita bisa memulai transformasi industri hijau dari sini,” tegasnya.

Baca Juga: Sektor Industri Perkebunan Sawit Adalah Sektor yang Inklusif, Bukan Eksklusif!

Baca Juga: Mengenal Kontribusi Besar Industri Sawit Terhadap Distribusi Perekonomian Dunia

Sebagai bagian dari rangkaian acara, Apit juga mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi dalam AIGIS Green Scientific Competition serta menghadiri Acara Puncak The 2nd AIGIS 2025 pada 20–22 Agustus 2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: