Trump Serang Fasilitas Nuklir Iran, Sumpah Teheran Berpotensi Jadi Kenyataan

Iran berpotensi mewujudkan janjinya untuk menyerang sejumlah pangkalan militer dari Amerika Serikat (AS). Hal ini menyusul serangan udara besar-besaran yang dilancarkan negara itu terhadap fasilitas nuklir dari Tehran.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi mengecam serangan tersebut sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan memperingatkan bahwa aksi tersebut akan membawa konsekuensi abadi.
Baca Juga: Trump Sindir Uni Eropa: Mereka Tak Akan Bisa Membantu Banyak Soal Perang Iran-Israel
"Iran mempertahankan semua opsi untuk membela kedaulatan, kepentingan, dan rakyatnya," tulis Araqchi, dalam sebuah media sosial, dilansir Senin (23/6).
Iran sebelumnya mengancam akan menyerang pangkalan militer dari AS. Tak hanya itu, pihaknya juga berencana untuk menutup Selat Hormuz. Opsi tersebut akan dilakukan jika eskalasi perang terus meningkat di Timur Tengah.
Belum ada kejelasan apakah ancaman tersebut akan dilakukan oleh Iran. Hal ini membuat pasar global dalam mode waspada terhadap potensi meluasnya perang dari Iran-Israel.
Adapun Araqchi menegaskan bahwa serangan tersebut dilancarkan meski terdapat upaya diplomatik yang masih berlangsung antara Washington dan Teheran.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan mengevaluasi langkah balasan secara menyeluruh dan hanya akan mempertimbangkan jalur diplomasi setelah respons militer dilakukan.
"Amerika Serikat menunjukkan bahwa mereka tidak menghormati hukum internasional. Mereka hanya memahami bahasa ancaman dan kekuatan," tegasnya.
Baca Juga: Dubes Iran Membawa Kabar Buruk: Trump Bakal Ikut Perang Lawan Tehran
Situasi di kawasan kini memasuki fase paling berbahaya dalam beberapa dekade terakhir, dengan dunia internasional menyerukan penahanan diri dan de-eskalasi konflik guna menghindari perang regional yang lebih luas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement