Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Induk Neta Dikabarkan Bangkrut

Perusahaan Induk Neta Dikabarkan Bangkrut Kredit Foto: NETA
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan induk Neta, Zhejiang Hozon New Energy Automobile resmi masuk proses kebangkrutan, Reuters melaporkan seorang kreditor, Shanghai Yuxing Advertising bulan lalu telah mengajukan petisi kebangkrutan terhadap Hozon dengan alasan biaya pencetakan pameran yang belum dibayar.

Situs berita Thailand The Nation melaporkan, mengutip platform pengungkapan kebangkrutan perusahaan nasional China dan ada pula laporan beberapa ruang pamer Neta di Shanghai dilaporkan telah tutup.

Sementara itu di Thailand, jumlah dealer Neta telah turun dari 60 menjadi 40 dan jumlah ini akan terus menurun, sebagian besar karena kerugian finansial yang berkelanjutan dan masalah likuiditas, Bangkok Post melaporkan.

Dua minggu lalu, GM Neta Auto Thailand Sun Baolong mengumumkan bahwa perusahaan tersebut sedang menjalani restrukturisasi utang dan organisasi, dengan menyatakan "selama Neta tetap berada di China, Neta akan tetap berada di Thailand,".

Di tengah keuangan Neta yang bermasalah, laporan Bangkok Post yang terpisah mengindikasikan bahwa produsen mobil China itu mungkin harus membayar kembali subsidi jika mereka gagal mematuhi ketentuan subsidi, menurut wakil menteri keuangan Thailand Paopoom Rojanasakul.

Subsidi dari pemerintah Thailand diberikan dengan syarat produsen mobil membangun pabrik untuk memproduksi EV di negara itu untuk akhirnya menggantikan impor, dan jika perusahaan tidak dapat memenuhi persyaratan ini, perusahaan harus mengembalikan dana subsidi, kata Paopoom.

Selain itu untuk memenuhi persyaratan tersebut, perusahaan perlu memproduksi kendaraan di dalam negeri di Thailand dengan rasio 1,5 BEV buatan lokal untuk setiap kendaraan impor pada tahun 2026, kementerian keuangan kerajaan mencatat, menurut outlet berita tersebut.

Berdasarkan persyaratan produksi EV Thailand, Neta perlu memproduksi 19.000 EV di Thailand tahun ini, tetapi sejauh ini hanya memproduksi 4.000 unit, menurut publikasi tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: