Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lagi Kaji Efek Tarif Trump, Powell Minta Waktu Sebelum Turunkan Suku Bunga

Lagi Kaji Efek Tarif Trump, Powell Minta Waktu Sebelum Turunkan Suku Bunga Kredit Foto: The Economic Club of Chicago
Warta Ekonomi, Jakarta -

Federal Reserve (The Fed) menyatakan bahwa pihaknya masih memperlukan waktu untuk mengkaji dampak kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal ini terkait dengan penahanan suku bunga baru-baru ini di AS,

Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, mengatakan bank sentral perlu lebih banyak waktu untuk melihat apakah kenaikan tarif impor akan mendorong inflasi sebelum mempertimbangkan pemangkasan suku bunga, seperti yang didesak oleh Trump.

Baca Juga: Gegara Suku Bunga Ditahan, Trump Kembali Ancam Mau Pecat Ketua The Fed Jerome Powell

“Kenaikan tarif tahun ini kemungkinan akan mendorong harga naik dan membebani aktivitas ekonomi,” kata Powell, dilansir dari Reuters, Rabu (25/6).

“Efeknya pada inflasi bisa saja bersifat sementara, hanya mencerminkan lonjakan harga satu kali. Namun, juga mungkin efeknya lebih bertahan lama," tambahnya.

Pernyataan Powell ini sejalan dengan keputusan kebijakan terbaru dari bank sentral yang mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran 4,25% hingga 4,5% dan tidak memberi sinyal akan segera menurunkannya.

Proyeksi ekonomi yang dirilis juga menunjukkan sebagian besar pejabat memperkirakan akan ada dua kali penurunan suku bunga sebesar 0,25% sebelum akhir tahun ini.

Meski demikian, terdapat perbedaan pandangan di dalam tubuh The Fed. Dua gubernur bank sentral mengatakan bahwa penurunan suku bunga bisa dimulai secepatnya pada pertemuan bulan Juli, karena inflasi masih belum meningkat akibat tarif. Namun, dua presiden bank regional menyatakan masih khawatir inflasi akan meningkat dalam beberapa bulan ke depan.

Powell mengakui bahwa kondisi ekonomi saat ini masih solid, dengan tingkat pengangguran rendah dan inflasi yang jauh di bawah puncaknya saat pandemi.

Namun, ketidakpastian mengenai kebijakan tarif, termasuk rencana kenaikan tarif yang akan diberlakukan pada bulan mendatang, membuat pihaknya memilih untuk berhati-hati.

Baca Juga: Dolar Melemah Usai Pejabat The Fed Isyaratkan Pemangkasan Suku Bunga

“Perubahan kebijakan terus berkembang, dan dampaknya terhadap perekonomian masih belum pasti,” kata Powell.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: