Transaksi FESyar Capai Rp12,43 Miliar, BI Pacu Ekonomi Syariah Jadi Motor Nasional

Bank Indonesia (BI) mencatat total transaksi Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2025 di Sumatera mencapai Rp12,43 miliar. Capaian ini berasal dari penjualan langsung sebesar Rp1,7 miliar, komitmen temu bisnis senilai Rp3,6 miliar, serta fasilitasi pembiayaan sebesar Rp7,13 miliar melalui sinergi dengan OJK dan Asbisindo Provinsi Lampung.
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menyatakan bahwa transaksi tersebut mencerminkan kuatnya perkembangan dan potensi ekonomi serta keuangan syariah (eksyar) di wilayah Sumatera.
"Pada tahun 2024, sektor halal value chain tumbuh hingga 4% (yoy) dan menopang 25% perekonomian nasional. Sementara itu, di tahun yang sama, aset keuangan syariah mencapai Rp9.927 triliun atau setara dengan 45% PDB Indonesia," ujar Destry, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Baca Juga: Bos BI Lantik Dua Pimpinan Baru
Ia mengungkapkan bahwa pada 2025, ekonomi syariah ditargetkan tumbuh di kisaran 4,8% hingga 5,6%. Berbagai dukungan kebijakan dari hulu ke hilir pun disiapkan untuk mendukung pencapaian target tersebut.
FESyar disebut sebagai bentuk nyata dukungan BI dalam pengembangan ekonomi syariah. Kegiatan ini menjadi bagian dari program Asta Cita pemerintah serta masuk dalam rangkaian Road to Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF)2025, yang akan berlangsung pada 8–12 Oktober 2025 di Jakarta.
Destry menambahkan bahwa eksyar kini telah ditetapkan sebagai Prioritas Nasional (PN), dengan target ambisius menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah global. "Targetnya, kontribusi PDB Syariah mencapai 56,11% pada 2029," ujarnya.
Baca Juga: Rupiah Menguat, Bos BI Beberkan Berkat SBN dan DHE SDA!
Untuk mencapai hal itu, Destry menekankan pentingnya sinergi dalam optimalisasi kebijakan ekonomi syariah ke dalam bauran kebijakan nasional. Ia menyatakan bahwa BI akan terus berperan sebagai akselerator, inisiator, dan regulator dalam pengembangan eksyar.
Setelah pelaksanaan FESyar Sumatera, BI dijadwalkan menggelar FESyar Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan FESyar Jawa masing-masing pada Juli dan September 2025.
"Dengan penguatan halal value chain, integrasi keuangan komersial dan sosial syariah, serta literasi gaya hidup halal, Bank Indonesia optimistis ekonomi syariah akan menjadi penggerak utama ekonomi nasional," tutup Destry.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement