- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Harga Minyak Dibayangi Laporan Rencana Kenaikan Produksi OPEC+ di Agustus 2025
Kredit Foto: Djati Waluyo
Harga minyak dunia naik tipis pada Jumat (27/6). Ia pulih dari penurunan tajam di tengah hari menyusul laporan adanya rencana kenaikan produksi minyak dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan Sekutunya (OPEC+) di Agustus 2025.
Dilansir dari Reuters, Senin (30/6), Brent Crude ditutup naik ke US$67,77. Sementara West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,4% ke US$65,52.
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Genjot Produksi Migas: Sumbang 69% Minyak Nasional di Usia ke-18
OPEC+ mengatakan bahwa pihaknya berencana meningkatkan produksi sebesar 411.000 barel per hari pada Agustus. Hal ini menyusul kenaikan serupa yang telah dijadwalkan untuk Juli.
“Begitu laporan tentang rencana kenaikan produksi keluar, harga langsung jatuh,” ujar Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn.
Harga minyak memang sudah dalam tren penurunan sejak awal pekan, menyusul tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran. Hal tersebut karena risiko pasokan kini menurun dan tak membayangi ekosistem minyak global.
Meski begitu, ekspektasi peningkatan permintaan dalam beberapa bulan mendatang turut membantu menopang harga.
“Kita mulai melihat adanya premi permintaan pada minyak,” ungkap Flynn.
AS baru-baru ini juga menjadi sorotan setelah data terbaru menunjukkan bahwa stok minyak mentah dan bahan bakar turun minggu lalu, seiring meningkatnya aktivitas penyulingan dan permintaan domestik.
Dari sisi produksi, jumlah rig minyak dan gas kembali menurun untuk bulan keempat berturut-turut. Jumlah rig minyak turun enam unit ke 432, terendah sejak Oktober 2021.
Adapun China dikabarkan terus mengimpor minyak dari Iran. Analis mencatat bahwa pengiriman minyak meningkat menjelang konflik antara Israel dan Iran. Hal itu didorong oleh permintaan dari kilang independen.
Baca Juga: Menteri ESDM Bahlil Tegaskan Izin Sumur Minyak Rakyat Hanya yang Sudah Telanjur Dibor
Vortexa menyebut bahwa China sebagai importir minyak terbesar di dunia, membeli lebih dari 1,8 juta barel per hari minyak Iran selama 1–20 Juni.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement