Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Andalkan Sumur Rakyat Untuk Capai Target Lifting Minyak dan Gas Naik di RAPBN 2026

Pemerintah Andalkan Sumur Rakyat Untuk Capai Target Lifting Minyak dan Gas Naik di RAPBN 2026 Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah menargetkan lifting minyak bumi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 sebesar 605.000 hingga 610.000 barel per hari (bph), sedikit meningkat dibanding target dalam APBN 2025 yang sebesar 605.000 bph.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa pencapaian target tersebut membutuhkan kerja ekstra dan konsentrasi penuh.

"Kenapa? Karena incline-nya itu kan diperkirakan sekitar 10–15 persen. Nah, di 2026, di samping kita berusaha untuk menaikkan lifting, kita juga harus menjaga penurunan yang ada,” ujar Bahlil dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (2/7/2025).

Baca Juga: Realilisasi Lifting Minyak Indonesia Baru Capai 568 Ribu Bph

Untuk mendukung peningkatan produksi migas nasional, Kementerian ESDM menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025. Regulasi ini memungkinkan penyerapannya dari sumur masyarakat, sebesar 10.000 hingga 15.000 bph, melalui kerja sama antara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), koperasi, dan UMKM dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Bahlil juga menyoroti sejumlah KKKS yang berhasil melampaui target produksi hingga pertengahan tahun. Di sektor minyak, ExxonMobil Cepu, Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu Sanga-Sanga, Pertamina Hulu Kalimantan Timur, dan Saka Indonesia Pangkah mencatatkan realisasi di atas target year-to-date.

Sementara di sektor gas, capaian serupa diraih oleh BP Berau, Medco, Gresik Ltd, Eni Sepinggan, Kangean Energy, dan Pertamina Hulu Mahakam.

Baca Juga: Hadapi Potensi Kenaikan Minyak Dunia, Menteri Bahlil Tingkatkan Lifting Lewat Evaluasi KKKS hingga Gunakan EOR

“Tapi memang Pertamina kita harus genjot lagi, karena saya lihat di KKKS yang lain lagi kita dorong, nanti kami bersama Pertamina nanti kita akan melakukan pemetaan lagi,” ujarnya.

Untuk gas bumi, pemerintah menargetkan lifting sebesar 953.000 hingga 1.017.000 barel setara minyak per hari (BOEPD) pada 2026.

Hingga 29 Juni 2025, lifting minyak nasional mencapai 602.000 bph, termasuk tambahan 30.000 bph dari lapangan baru yang baru saja beroperasi. Di sisi gas, produksi nasional tercatat sebesar 6.746 juta kaki kubik per hari atau setara 1.211 ribu BOEPD.

Realisasi cost recovery hingga Mei 2025 mencapai US$3,6 miliar atau sekitar 42% dari target APBN 2025 yang ditetapkan sebesar US$8,5 miliar. Pemerintah memproyeksikan total cost recovery 2025 akan mencapai US$8,2 miliar. Sementara untuk RAPBN 2026, usulan cost recovery berkisar antara US$8,5 miliar hingga US$9,35 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: