Suntik Dana Rp5,3 Triliun, Inovasi Tembakau Bebas Asap Sampoerna (HMSP) Ubah Ekosistem Industri
Kredit Foto: HMSP
PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), bersama perusahaan induknya, Philip Morris International (PMI), menegaskan pentingnya inovasi berbasis sains dalam mendorong transformasi industri tembakau menuju masa depan yang lebih baik.
Presiden Direktur Sampoerna, Ivan Cahyadi, menyatakan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi berbasis penelitian ilmiah, khususnya dalam pengembangan produk tembakau bebas asap.
“Semua upaya ini, mulai dari investasi, penyerapan bahan baku lokal, kemitraan dengan UMKM, penciptaan lapangan kerja, hingga kontribusi ekspor, merupakan kontribusi nyata Sampoerna dalam pembangunan ekonomi dan penciptaan nilai tambah bagi bangsa,” ujar Ivan, dalam acara Technovation 2025 yang digelar di Jakarta pada Rabu (2/7/2025).
Ivan mengungkapkan, Sampoerna telah menginvestasikan sebesar USD 330 juta atau sekitar Rp5,3 triliun pada 2023 untuk membangun fasilitas produksi di Karawang, Jawa Barat. Fasilitas ini menjadi pabrik pertama PMI di Asia Tenggara dan ketujuh secara global untuk produk tembakau bebas asap.
Fasilitas tersebut dilengkapi dengan Laboratorium Pengujian dan Analisis berstandar global dan merupakan satu-satunya Advanced Lab PMI di Asia. Sekitar 200 tenaga ahli lokal bekerja di laboratorium tersebut untuk menjamin kualitas produk yang tidak hanya dipasarkan di Indonesia, tetapi juga untuk afiliasi PMI secara global.
Ivan menambahkan bahwa Indonesia kini tidak hanya berfungsi sebagai pasar, tetapi juga menjadi pusat keunggulan global dalam riset dan pengembangan produk tembakau bebas asap.
Senior Vice President External Affairs PMI, Christos Harpantidis, menuturkan bahwa inovasi bukan sekadar pengembangan teknologi, melainkan sebuah jawaban terhadap tantangan global dengan pendekatan yang bertanggung jawab dan sesuai konteks lokal.
“Itulah mengapa kami berinvestasi di Indonesia—bukan hanya karena skalanya yang strategis, tetapi karena kami melihat potensi kolaborasi yang kuat bersama para pemangku kepentingan dalam mewujudkan perubahan yang lebih baik,” ucap Christos.
Baca Juga: Emiten Rokok Sampoerna (HMSP) Guyur Dividen Tunai Rp6,53 Triliun, Cair Tanggal Segini
Sebagai bagian dari portofolio produk bebas asap, Sampoerna menawarkan produk seperti IQOS dengan batang tembakau TEREA, BONDS by IQOS dengan BLENDS by A, rokok elektronik VEEV, dan kantong nikotin ZYN. Sejak Kuartal IV 2024, varian BLENDS cengkih—menggunakan cengkih asli Indonesia—telah dipasarkan di 20 kota besar di Tanah Air.
Produk bebas asap ini diklaim memiliki kadar zat berbahaya dan berpotensi berbahaya 90–95% lebih rendah dibandingkan rokok konvensional karena tidak melalui proses pembakaran. Selain aspek kesehatan, produk ini juga memberikan dampak ekonomi signifikan melalui penyerapan bahan baku lokal serta kemitraan dengan 600 UMKM di 20 kota.
Kemitraan tersebut telah menciptakan lebih dari 1.300 lapangan kerja baru dan melibatkan lebih dari 150.000 anggota Sampoerna Retail Community (SRC) dalam jaringan distribusi produk bebas asap.
Chief Marketing Officer Maja Family, Omar Karim Prawiranegara, menyampaikan bahwa bisnisnya mengalami peningkatan setelah menyediakan area khusus ramah IQOS di kafenya, sejalan dengan citra modern dan inklusif yang diusung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement