Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Proyek Baterai Kendaraan Listrik Senilai US$6 M Diluncurkan, Libatkan Antam, IBC, dan Perusahaan China

Proyek Baterai Kendaraan Listrik Senilai US$6 M Diluncurkan, Libatkan Antam, IBC, dan Perusahaan China Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia melangkah maju di industri baterai kendaraan listrik, Presiden Prabowo Subianto bersama mitra dari China Construction Fourth Engineering Division Corp.Ltd. Resmi memulai proyek raksasa senilai US$6 miliar (Rp96 triliun) dengan peletakan batu pertama, (29/6). Proyek yang bakal berdiri di Halmahera dan Karawang ini akan menciptakan rantai produksi baterai lengkap - dari tambang nikel sampai produk jadi.

Proyek ini merupakan hasil investasi dan pembangunan bersama antara perusahaan tambang milik negara Indonesia Antam, Perusahaan Baterai Indonesia, dan Ningbo Puqin Times. Total nilai investasi ke depannya sekitar US$6 miliar. Pabrik tersebut berlokasi di Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara dan Karawang, Provinsi Jawa Barat. Proyek tersebut meliputi seluruh rantai industri produksi baterai, termasuk pengembangan bijih nikel laterit, pirometalurgi, hidrometalurgi, material baterai, daur ulang baterai, dan manufaktur baterai.

Baca Juga: Megaproyek Senilai 6 Miliar USD di Pabrik Baterai Karawang Diyakini Bisa Menekan Harga Mobil Listrik

Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan bahwa proyek ekosistem terpadu baterai kendaraan listrik Indonesia akan menjadikan Indonesia satu-satunya negara di ASEAN yang mampu mencapai produksi baterai listrik terintegrasi secara menyeluruh dari hulu hingga ke hilir. Beliau menyatakan kesediaan Indonesia untuk bekerja sama dengan mitra China guna memajukan proyek strategis penting ini.

Li Yi, Wakil Manajer Umum China Construction Fourth Engineering Division Corp. Ltd. (CSCEC4), yang diundang ke upacara tersebut, menyatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, CSCEC4 telah terintegrasi secara mendalam dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan dan menggarap pasar luar negeri. 

Baca Juga: Penyebab Masyarakat Belum Beralih ke Sepeda Motor Listrik, Salah Satunya Masalah Baterai Tak Berstandar

“Perusahaan telah melaksanakan banyak proyek representatif, termasuk proyek BTR Indonesia, Sailun Indonesia, basis produksi Wanli Tire Kamboja, dan fase pertama proyek JIPS Industrial Park (inisiatif "Dua Negara, Taman Kembar") di Semarang, Indonesia. Ungkap Li Yi (29/6/2025) 

Proyek-proyek ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam mempromosikan peningkatan industri lokal, meningkatkan standar hidup, dan mendorong kemajuan sosial.” Pungkas Li Yi pada saat interview di tempat. (29/6/2025) 

Saat ini, CSCEC4 telah membangun tiga platform utama di luar negeri: platform konsultasi desain, platform rantai pasokan, dan platform industri. Sambil memastikan kualitas proyek dan kinerja yang konsisten, perusahaan juga menyediakan layanan komprehensif bagi perusahaan China yang merambah pasar global—mulai dari desain konseptual dan gambar konstruksi hingga persetujuan dan izin—memperkuat perannya sebagai mitra yang andal bagi perusahaan China yang berekspansi secara internasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: