Kredit Foto: Istimewa
PT Batara Surya Semesta (Batara Group) merupakan salah satu pionir distributor bahan bangunan di Indonesia. Perusahaan ini telah menjadi pemasok berbagai merek produk bahan bangunan berkualitas sejak tahun 1972.
“Batara Group berkomitmen untuk menyediakan produk yang berkualitas dan pelayanan dan maksimal,” ujar Daniel Surya Tandi, Presiden Direktur Batara Group di Jakarta , Rabu (2/7).
Berkat konsistensi dan inovasi produk yang diciptakan telah membawa perusahaan bisa masuk dalam persaingan pasar secara sehat lebih dari lima dekade.
Daniel Surya Tandi mengatakan, sejak awal Batara Group digagas oleh generasi pertama dengan komitmen utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan bangunan yang berkualitas dan bermutu tinggi, serta mewujudkan mimpi masyarakat untuk memiliki produk yang kualitas agar dapat mewujudkan bangunan impian yang aman, indah, dan nyaman.
Direktur Komersial Batara Group, Reissa Siregar, menambahkan, di usia ke-53 tahun ini, pihaknya melakukan transformasi bisnis untuk mengubah image perusahaan sekaligus memperkenalkan lebih luas lagi produk-produk bahan bangunan merek Batara sebagai bagian dari pengembangan bisnis yang dilakukan perusahaan, sehingga masyarakat lebih mengetahui solusi lengkap yang ditawarkan Batara Group dari mulai produk pilihan hingga pelayanan yang maksimal.
“ Untuk mendukung pengembangan bisnis di tahun 2025 ini, kami melakukan berbagai macam improvement dari sisi internal dan eksternal yang meliputi pengembangan produk, teknologi, strategi marketing, human capital dan perluasan jalur distribusi,” ungkap Reissa Siregar.
Lanjut Reisaa, Perusahaan memahami bahwa kualitas, keamanaan dan kenyamanan adalah aspek penting bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang termasuk dalam kelas menengah atas dan premium, yang kini jumlahnya terus bertambah.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika di tengah hidup serba tren wellness living ini, permintaan akan produk properti berkualitas semakin meningkat.
Merespons hal tersebut, Batara Group memiki beberapa merek dagang segmen premium yang telah dipasarkan lebih dari 20 tahun seperti Waterproofing Membrane melalui brand CASALI dan WISPROOF, insulasi atap merek POLYSHIELD dan POLYNUM, serta Ventilation Turbine merek OZVENT.
Selain itu juga terdapat beberapa merek dagang Batara Group lainnya seperti perekat Sealant merek VISCOUS, Insulasi Mineral Wool merek DUOROCK, hingga Phenolic Board mellalui merek SMARTCUBIC.
Untuk lebih mendekatkan diri pada konsumen, baru-baru ini Batara Group memamerkan seluruh merek dagang Batara di ajang IndoBuildTech (IBT) 2025, pameran yang berfokus pada industri konstruksi, interior, perabot rumah tangga, dan bangunan.
“Partisipasi Batara Group dalam IBT menggambarkan komitmen kami terhadap pasar Indonesia dan menjadi sarana untuk berinteraksi langsung dengan para profesional industri, pemangku kepentingan, dan konsumen. Selain itu pameran ini juga untuk memperkuat posisi Batara Group sebagai penyedia solusi bahan bangunan yang inovatif, bertukar pengetahuan, dan membangun hubungan erat dengan para pemangku kepentingan utama dalam industri ini," kata Daniel Surya Tandi.
Batara Group bermula dari toko mungil yang dibangun oleh Longtjing Tandi (ayah Daniel Surya Tandi) salah satu pengusaha sukses yang telah lama di bidang distribusi bahan bangunan. Kala itu, cikal bakal Batara Group dimulai dari sebuah toko bahan bangunan yang bernama Toko Batara di Jalan Pinangsia, Jakarta Pusat.
‘Mula-mula toko yang orang tua saya rintis itu masih kecil, ternyata dalam perkembangannya banyak pembeli dan dikenal banyak kontraktor, sehingga terus berkembang,” kenang Daniel Surya Tandi.
Seiring berjalannya waktu, Longtjing Tandi bertekad mendirikan pabrikan papan gipsum bernama Thai Gypsum, sebelum akhirnya diakuisisi oleh salah satu perusahaan global asal Thailand. Sementara Toko Batara yang hingga kini masih tegak berdiri dan melayani masyarakat. Cakupan bisnisnya pun kian besar, dan menjadi perusahaan pemasok bahan bangunan impor berkualitas melalui melalui bendera Batara Surya Semesta.
“Hingga saat ini Batara Group telah memiliki titik distribusi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan Semarang (Jawa Tengah) yang melayani pembelian untuk konsumen di seluruh Indonesia,” imbuh Reissa Siregar.
Buka Akses ke Indonesia Timur
Reissa Siregar menuturkan bahwa sebagai pemain yang telah membangun reputasi sejak 1972, pihaknya optimis dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 2025. Hal tersebut yang mendorongnya untuk terus konsisten berekspansi mengembangkan jaringan distribusi Batara Group. Dalam waktu dekat perusahaan akan membuka titik distribusi di Kota Surabaya, Jawa Timur dan Pulau Bali. Ekspansi ini merupakan bagian dari langkah strategis perusahaan untuk memperkuat distribusi bahan bangunan di Indonesia bagian timur, sekaligus memperkuat jaringan nasional sebagaimana untuk berkontribusi aktif dalam mewujudkan percepatan pembangunan di dalam negeri.
“Pembangunan merata tidak hanya berbicara tentang kualitas, tetapi juga akses yang merata bagi seluruh wilayah. Melalui penambahan titik distribusi di Kota Surabaya dalam waktu dekat, kami berupaya menghadirkan ketersediaan pasokan bahan bangunan berkualitas yang andal dan efisien untuk wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua, selain Jawa Timur,” terangnya.
Produk-produk bahan bangunan yang dipasarkan Batara Group kebanyakan dipakai proyek para pengembang. Produknya banyak dipakai untuk highrise building, landed house, industri, perkantoran, rumah sakit, dan lain sebagainya dengan lokasi terbanyak di Jabodetabek dan kota-kota di Pulau Jawa seperti Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, hingga luar pulau seperti Lampung, Balikpapan, Makassar.
Segmentasi perusahaan menyasar proyek properti dan ritel melalui modern channel salah satunya Mitra10 dan Depo Bangunan. Saat ini permintaan terbesar berasal dari segmen proyek sedikit lebih tinggi.
"Sampai tahun 2024 masih didominasi proyek, karena kami tangani proyek besar seperti Paramount Land, Metland dan Ciputra Group, jadi 65% penjualan kami ke proyek dan sisanya ke ritel. Tahun 2025 komposisinya sebenarnya bisa setengah-setengah karena sudah masuk ke toko retail yang lebih masif,” tutup Reissa Siregar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait:
Advertisement